Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy Pilihan

Depresi Ryan sampai ke MK

7 Agustus 2014   16:15 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:10 101 0
Beberapa hari terakhir ini saya menemui berita yang cukup membuat saya bersedih. Ada kasus unik sampai ke MK yaitu uji materi UU Pasal 344 KUHP tentang pelarangan bunuh diri yang di ajukan saudara Ryan.

Sebenarnya hal ini menurut saya tidak boleh dipandang sebelah mata dimana kasus bunuh diri yang akan dilakukan Ryan menjadi begitu menarik karena disisi lain Ryan masih juga memikirkan tentang UU pelarangan. Secara sederhana kita memandang jika Ryan memerlukan alat yang cukup secara legal jika bunuh diri yang ingin dilakukan sah dimata hukum. Sayangnya beberapa berita tidak mengungkap mengapa akan bunuh diri saja masih memikirkan UU.

Dilihat dari segi pendidikan Ryan memiliki pendidikan lebih dari cukup sebagai warga Indonesia. Apalagi yang kurang dengan Ryan dilihat dari berbagai alasan yang menyebabkan harus mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Ryan mengaku depresi karena sejak setahun terakhir tidak memiliki pekerjaan sehingga kesulitan menghidupi kesehariannya yang tinggal sebatang kara.

Dia mengaku ingin mengobati depresinya ke seorang psikiater, tetapi lagi-lagi tersandung masalah finansial. Hal tersebut melatarbelakangi Ryan nekat melayangkan permohonan ke MK untuk melegalkan upaya bunuh diri.

Lalu apa sih yang disebut depresi? Saya mengutip dari kamus kesehatan arti depresi adalah gangguan mental umum yang ditandai dengan kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi, tidur terganggu, nafsu makan berubah dan energi  rendah. Masalah ini dapat menjadi kronis atau berulang dan menyebabkan gangguan besar dalam kemampuan seseorang untuk menjalankan tanggung jawab sehari-hari. Pada kasus yang parah, depresi dapat menyebabkan bunuh diri.

Disini jelas jika depresi bisa menyebabkan berbagai hal yang akan dilakukan oleh penderita. Sebenarnya bukan hanya kasus Ryan karena tekanan hidup menyebabkan penderitanya melakukan bunuh diri. Namun, hanya Ryan yang akan melakukan bunuh diri masih berfikir UU.

Saya sendiri melihat  kasus tetangga yang nekat bunuh diri dengan gantung diri diduga karena mengidap  penyakit yang tak kunjung sembuh. Atau mungkin kita sering membaca dan melihat berbagai pemberitaan di media tentang kasus bunuh diri. Para pelaku melakukan berbagai cara untuk bunuh diri misalnya melompat dari ketinggian, meminum racun sampai dengan membakar dirinya hidup-hidup.

Bisa jadi saudara Ryan ingin mencurahkan perasaannya dari sisi lain mengenai kehidupan dan kwalitas hidupnya. Bagaimanapun dia adalah saudara kita yang patut untuk ditolong di saat mengalami kesulitan. kategori depresi yang dialami saudara Ryan memang cukup membahayakan kepada dirinya bahkan akan berimbas kepada orang lain karena m=sudah menyangkut perundang-undangan.

Mungkin kita semua pernah mengalami stres atau depresi walaupun tingkatnya masih bisa dihadapi atau mungkin dari banyak orang dari kita pernah mengalami depresi karena persoalan yang sangat berat tetapi akhirnya masalah itu bisa diselesaikan dengan entah bagaimana caranya.

Bunuh diri bagaimanapun bentuknya dilarang oleh UU dan agama. Sekali lagi kita perlu berempati dengan berbagai kasus bunuh diri karena permasalahan hidup yang dihadapi seseorang. Sulit memang memahami itu tetapi ini terjadi mengapa seseorang bisa depresi. Mungkin para psikolog  mampu menjelaskan dan memberikan berbagai solusi yang dihadapi.

Jika kita tengok kebelakan saya ingat waktu ujian skripsi dan ujian tesis saya ingat waktu itu saat menunggu dosen penguji saya harus bolak-balik ke kamar mandi. Selanjutnya saat masuk ruang ujian yang ber AC dan dingin tiba-tiba saya berkeringat. Entah apa itu salah satu tanda depresi atau stres. Kadang masalah sepele dadhi gawe orang jawa bilang.

Kita akan memahami jika kita pernah mengalami, misalnya jika seseorang ditinggal mati kerabat, orang tua, anak atau saudara barang tentu banyak dari kita akan menangis dan sedih tetapi orang lain akan menguatkan dengan kata-kata sabar dan tabah. Semua orang tdah iahu jika ditinggal mati harus kuat, tabah dan sabar tetapi saya pikir tidak semudah itu.

Jasa psikolog yang mahal menyebabkan Ryan mengalami beban yang berat karena tidak bisa melakukan konsultasi. Mungkin teman-teman kompasiner yang berprofesi sebagai psikolog bisa membantu jika berkenan.

Saya juga punya pengalaman konsultasi dan tes psikologi di rumah sakit jiwa kentingan Solo. Pada waktu itu saya dikenai biaya 100rb karena saya meminta surat rekomendasi sehat secara kejiwaan untuk melamar pekerjaan. Saya tidak tahu persis apakah rumah sakit jiwa juga berlaku program asuransi atau berobat gratis bagi warga umum.

Yang jelas apapun permasalahannya pemerintah perlu melakukan langkah antisipatif dengaan kasus Ryan. Bukan tidak mungkin angka bunuh diri di negara kita bisa semakin banyak. Di Indonesia, angka bunuh diri diperkirakan setiap tahun mencapai 50 ribu orang dari 220 juta total penduduk Indonesia. Banyak dari kasus bunuh diri adalah masalah ekonomi.

Sebagai masyarakat tentu kita tidak memandang masalah sekecil apapun masalah itu. Pemerintahpun perlu mengambil langkah serius yang dihadapi warganya. Jangan pernah menganggap sepele setiap masalah karena dari hal sepel dan kecil bisa jadi akan membesar.

Depresi apapun bentuk adalah sebuah gangguan yang hendaknya diselesaikan dengan bijak oleh para penderita. Tentu saja menyelesaikan itu butuh orang lain semisal psikolog atau dokter kejiwaan. Sama halnya seseorang yang sedang sakit secara fisik juga butuh berobat. Apalagi ini ganggun jiwa dan tidak bisa terlihat bagi kita sebagai orang awam.

Saya juga tidak memahami tentang UU, yang jelas jangan sampai seseorang mati sia-sia jika sebenarnya masalah yang kita hadapi bisa kita selesaikan dan bukan lari dari masalah. Semoga jalan keluar bagi siapa saja yang menghadapi masalah dibukakann lebar-lebar pintu penyelesaiannya.

Sumber:

https://id.berita.yahoo.com/hakim-mk-menangis-baca-gugatan-suntik-mati-ryan-022718560.html

https://id.berita.yahoo.com/kriminolog-mk-tak-akan-kabulkan-gugatan-suntik-mati-063131166.html

http://kamuskesehatan.com/arti/depresi/

http://www.tempo.co/read/news/2014/03/26/173565394/Angka-Bunuh-Diri-Indonesia-Setara-Jepang

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun