Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sahabat, Jangan Pergi

7 Januari 2011   07:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:52 134 0
Kata oerang hidup adalah sendau gurau belaka, kehidupan ini hanya permainan semata,  aku percaya kita hidup adalah untuk suatu peran yang berbeda2.

Namaku Ali seorang pelajar STM, aku hidup di-lingkungan yang nyaman untuk-ku, sebuah kampung yang begitu indah yng bernama kampung Cahaya.
tiga sahabat dekatku, Albert, Doni dan Umar. kami besar bersama dan mempunyai hal yang aneh misalnya aku hobi banget memandangi pemandangan alam dari tingkat rumah, atau Albert sukanya makan pecel lele, Doni sukanya bikin catatan di blog, sedangkan Umar lain dari yang lain dia suka menantang maut yaitu nantang preman berkelahi.

Pagi itu, friends mari kita perki ke perpus ! nggak salah tuh, tampang kayak gini ke perpus sahut Albert, mau jadi dokter ! sahut umar.

E friends gue nemuin buku yang bagus banget, ini fiksi berita tentang monster bermata satu yang akan menguasai dunia ! wush itu bohong, masak satru orang bisa menguasai dunia.

Akhirnya mereka berjalan pulang bertemu preman, Eh leh bagi duitnya buat beli ciu, kalian mau kita hajar apa ! mendengar jawaban itu si preman mundur.

Hari berikutnya mereka pergi perpust mereka temukan buku tentang sekelompok orang yang mneguasai perkonomian dunia, ! wush itu juga bohong bagaimana bisa sedikit orang menguasai ekonomi dunia.

Mereka berjalan pulang ketemu preman, gue sekarang nggak mau malak loe2 semua tapi gue mau nampar rupa kalian, kayak anjing loe semua. tanpa basa basi mereka pakai ba-bi-bu pukul kanan kena kiri, pukul kiri kena kanan. dan itu menjadi hari tak terlupakan buat mereka.

------
hari berganti. Doni berkata gue tadi malam lihat film bagus !, film bokep ya ! sori ya friends sekarang gue nggak nonton gituan, ceritanya persahabatan dua orang anak yang berbeda status karena ras mereka bermungsuhan, ending ceritanya kedua-nya bocah itu mati gara2 kejahtaan perang, tapi saat mereka mati malah tersenyum dan berkata kamu jangan pergi lagi.

Mereka pulang kecuali Umar, bertemu preman, langsung saja 'pak bos, salam damai, ini ada sedikit hadiah mohon diterima', mereka bisa pulang dengan tenang.
sedangkan Umar datang belakangan, menghampiri gue nggak terima yang kemrin ! terus mengapa ! sessss darah mengalir dari seorang preman tersebut, Umar menancapkan pisau dapur tepat di perut, mereka hanya dapat memandangi dengan ketakutan, gue mau habisin loe semua, mereka pun lari dan dikejarnya......

Sebuah koran terbit " pada hari kenmarin telah terjadi penusukan anggota preman yang dilakukan seorang bernama Umar " sekarang dia mendekam di kantor polisi.

Maaf Mar, loe harus di kantor polisi sedangkan kita hanya dapat memandangi-mu saja !
Umar kata tapi setidaknya gue nggak pergi ninggalin kalian, gue masih ada kok, entar kaluau gue bebas kita kumpul lagi, belajar lagi.. dan suara Adzan  terdengar ayo Frinds kita sholat ! siap tiap komandan.
hidup baru, semangat baru

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun