Novel karya Pramoedya Ananta Toer yang dibuat tahun 1950 ini, sungguh sulit awalnya saya mengerti. Belakangan saya baru paham, Sang penulis pernah mengaku kepada wartawan yang mewancarainya, tentang proses pembuatan novel atau bukunya. Berapa lama butuh koreksi? Tanpa diduga , Pak Pram, sang penulis, menjawab bahwa dia tidak pernah lagi koreksi atau membaca karangan yang selesai dibuat. Karena dia yakin, kalau buku itu dia baca ulang, akan banyak koreksi. Lalu dia khawatir buku itu tidak akan pernah selesai. Jadi setelah selesai buku itu di bab terakhir atau penutup , buku atau novel itu tidak pernah dia baca lagi. Apabila ada penerbit atau seorang editor akan mengkoreksi lagi, pak Pram tidak perlu tahu.
KEMBALI KE ARTIKEL