Secara etimologi, pemimpin dapat diartikan sebagai khilafah, imamah, atau imarah, yang berarti memiliki daya/kemampuan memimpin. Sedangkan secara terminologi, berarti kemampuan untuk mengajak orang lain agar mencapai tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Pemimpin, menurut
Emha Ainun Najib, ia harus mempunyai daya angon atau daya mengembalakan, kesanggupan untuk ngemong (mengasuh) semua pihak, karakter untuk merangkul dan memesrai siapa saja sesama saudara, sesama bangsa (tanpa membedakan suku, ras, dan agama).
KEMBALI KE ARTIKEL