Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Kebo Wuruk = Kerbau terpelajar

4 Februari 2010   03:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:06 220 0
Reaksi Presiden SBY atas demo kerbau Si Bu Ya justru menjadi serangan balik yang menyakitkan buat Sang Presiden. Komentar SBYtentang Si Bu Ya yang dianggapnya bermuatan penghinaan terhadap dirinya sebagai orang yang gemuk, bodoh dan malas seperti kerbau, justru jadi santapan empuk bagi orang-orang yang tak percaya lagi dengan kepemimpinan SBY untuk “menyerang” secara massif. Alih-alih ingin mengingatkan para pendemo agar punya etika, SBY justru dicerca sebagai presiden yang pengeluh dan cengeng.

Bukan sekali ini saja ucapan SBY justru jadi bumerang buat dirinya sendiri, dan yang mengherankan blunder-blunder itu terus terjadi. Dalam pemerintahan jilid duanya, Presiden SBY membentuk tim yang gemuk (tak ada hubungannya dengan kerbau), ada Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), ada wakil-wakil menteri, namun nampaknya SBY lupa untuk membentuk “Dewan Ucapan Presiden”, yang bertanggung jawab untuk mengedit serta merangkai kata-kata yang harus keluar dari mulut seorang Presiden . Supaya ucapan presiden menjadi bernas dan cerdas. Supaya tak ada celah bagi orang untuk menyerang balik, dan kalau perlu justru akan membungkam para pengritiknya dengan cara yang elegan.Dalam perspektif komunikasi politik, apa yang dilakukan SBY akhir-akhir ini jelas tak menunjukkan cara komunikasi politik yang cerdik. SBY mengirim pesan agar demonstrasi sebagai bagian demokrasi harus beretika, tetapi rakyat justru menangkap pesan itu sebagi “keluhan” dan “kecengengan”.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun