Definisi : Nyeri kepala adalah perasaan sakit atau nyeri, termasuk rasa tidak nyaman yang mnyerang daerah tengkorak (kepala) mulai dari kening kearah atas dan belakang kepala. dan daerah wajah. IHS tahun 1988 menyatakan bahwa nyeri pada wajah termasuk juga dalam sakit kepala. Dalam buku2 teks dan jurnal banyak memakai klasifikasi 1962, dan klasifikasi terbaru adalah INS 1988 yang akan dipakai dalam ICD-WHO ke-X ada beberapa terminologi yang harus dibedakan seperti : Pusing = vertigo, ringan kepala= like headedness, pening = dizziness, rasa ingin pingsan = faintness, kepala berdenyut tujuh keliling dan sebagainya. Definisi menurut IASP (International assosiation for the study of pain): Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang sedang terjadi atau telah terjadi atau yang digambarkan dengan kerusakan jaringan
Mekanisme nyeri : Nociseptor yang diterima reseptor2 di kulit, pembuluh darah, visera, muskulusskeletal,dan lain-lain, jalannya sebagai berikut : reseptor-- syaraf tepi -- medulla spinalis-- thalamus--korteks. Dari sini baru ada reaksi emosi – psikis- motorik tanpa ada modulasi, sedangkan dalam perjalanan hanya kesan sensorik. Batasan sekarang : nyeri adalah pengalaman subjektif, sangat pribadi dipengaruhi oleh pendidikan, budaya, makna situasi dan kognitif ( menurut Bonica,Melzack). Ada beberapa teori mengenai mekanisme nyeri kepala : -
Teori Melzack & Wall (1985) : “ Teori gerbang nyeri “ bahwa : Nyeri diteruskan dari perifer melalui saraf kecil A delta dan C rasa raba, mekanik dan termal melalui A delta A beta dan C ( serabut besar, kecepatan hantar serabut besar lebih tinggi dari serabut kecil ). Disubstamtia Gelatinosa (SG) ada sel-sel gerbang yang dapat bekerja menutup dan membuka sel T (targaet). Serabut besar aktif merangsang sel gerbang di SG, sel gerbang aktif dan sel T tertutup, maka nyeri tidak dirasa. Serabut kecil aktif, sel SG tidak aktif, dan sel T terbuka maka nyeri dirasa. Bila dirangsang bersama-sama, misal antara rasa raba, mekanik,vibrasi,dll dengan rangsang nyeri maka nyeri tidak dirasa (seperti pada teknik tens, DCS, koyo-koyo, dll.) Didapatkan kontrol desenden ke medulla spinalis dari pusat2 supra spinal (emosi,pikiran, dll). -
Konsep II: “Central Biasing mekanism” Diduga ada daerah batang otak jadi ”CBM” yang menyebarkan impuls nyeri keberbagai tempat diotak dan dapat menimbulkan inhibisi ke medulla spinalis. Ternyata formatioreticularis peri-acuaductus dan peri-ventriculer kaya akan reseptor2 morpin dan serotonin. -
Konsep III ; Pembangkit pola Bila nyeri khronik telah membuat pola (gambar diotak), yang dapat dicetuskan oleh input sensorik lain.
Klasifikasi HIS 1988 ; 1. migrain 2. nyeri kepala tension 3. nyeri kepala cluster dan hemicrania kronik paroksismal 4. nyeri kepala yang tidak berhubungan lesi structural 5. nyeri kepala berhubungan dengan cedera kepala 6. nyeri kepala berhubungan dengan gangguan vaskuler 7. nyeri kepala berhubungan denagn gangguan intrakranial non vaskuler 8. nyeri kepala berhubungan dengan zat-zat atau putus zat obat 9. nyeri kepela berhubunggan dengan infeksi non cephalic 10. nyeri kepala berhubungan dengan gangguan metabolic 11. nyeri kepala atau nyeri wajah dengan gangguan tengkorak, leher, mata, hidung, gigi, mulut, atau struktur-struktur wajah kranium 12. neuralgia cranialis, nyeri batang syaraf dan nyeri deafness 13. nyeri kepala yang terklasifikasi
Nyeri terdiri dari: 1. nyeri perifer 2. nyeri sentral (nyeri di aferens, nyeri konduktif) 3. nyeri perseptif
Patifisiologi Nyeri Kepala. Struktur-struktur yang peka terhadap nyeri kepala :
A. Jaringan2 yang menutupi tengkorak, scalp( kulit, jaringan kulit areolar,periosteum),otot-otot kepala, mata, hidung, telinga, gigi geligi dll. B. Beberapa struktur intra cranial: a. saraf2 otak(N.cranial), b. saraf2 spinal: C1,C2 dan C3 c. arteri2 diotak dan duramater d. vena2 dan sinus2 dipermukaan otak e. duramater didasar otak Struktur2 tidak peka terhadap nyeri kepala : 1. Cranium 2. otak (hampir seluruhnya) 3. sebagian besar dura 4. pleksus khoroidalis 5. dinding ependym ventrikel Diduga hanya mekanisme perifer saja (nyeri perifer) sebagai penyebab nyeri kepala, tetapi Raskin(1988) menemukan kemungkinan nyeri sentral dapat sebagai penyebab nyeri kepala. Pemeriksaan fisik : Dilakukan lengkap : pemeriksaan umum, internus dan neurologik. Pemeriksaan lokal kepala, nyeri tekan didaerah kepala, gerakan kepala ke segala arah, palpasi arteri temporalis,spasme otot peri-cranial dan tengkuk, bruit orbital dan temporal. Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu mendiagnosa nyeri kepala seperti : 1. Foto Rongten kepela 2. EEG 3. CT-SCAN 4. Arteriografi, Brain Scan Nuklir 5. Pemeriksaan laboratorium(Tidak rutin atas indikasi) 6. Pemeriksaaan psikologi (jarang dilakukan). Strategi penanggulangan nyeri : 1. pengobatan proses dasar atau kelainan fisiologik spesifik (kausa etiologi,patogenesa), missal antibiotik untuk infeksi, spasmolitik untuk kolik, ergot untuk migren, dll termasuk pembedahan bila diperlukan. 2. pengobatan psikologik/psikiatrik dan atau psikotropik yang bertujuan untuk : menolong penderita untuk menyesuaikan diri dengan stress akibat nyeri, dan mengobati faktor2 [sikologik yang mnyebabkan atau mengkambuhkan nyeri.. 3. terapi medikamentosa berupa analgetik untuk pengobatan simptomatik nyeri, apabila pengobatan spesifik tidak ada atau kurang memadai 4. terapi2 dengan metoda fisik yang sifatnya simptomatik apabila pengobatan 1,2, dan 3 kurang memadai atau dianggap gagal.. 5.Hypnotherapy sebagai salah satu alternatif mujarab dalam penanganan migrain yg disebabkan psikosomatis MIGRAIN Beberapa hal mengenai migrain, yaitu : - terjadi familial 80% sebelum 20 tahun - periodik 4-72 jam - unilateral, atau bilateral (kadang2) - berdenyut seperti pembuluh darah - sedang s/d berat - nausea, vomitus - sensitive terhadap suara,lampu (photopobhia, phonophobia) Sindroma Klinis : A.Tanpa aura/common migrain B.Klasik, dengan aura, neurogikal migrain - Prodormal : Perubahan mood dan appetit - Dengan aura : terjadi gangguan fungsi nerve, ex: visual, hemisensoris, hemiparese, diphasia. Seperti kilatan hitam,Vertigo/dizziness, ataxia, Nyeri kepala. Patofisiologi - vasokontriksi (aura) dan vasodilatasi (headache) - depresi cortical belakang - oligaemia - aktivasi trigemino-vaskular system - serotonin : vessel, platelet, neuron. - Natrium.aminergik dibatang otak : migrain generator, dipacu hormonal, emosi, kelelahan, puasa, perubahan cuaca. - Nitrit oxide - Migrain trigger
Pengobatan/terapi : a. abortive : - Acetaminofen, ASA, NSAID - Obat spesifik : Ergot Alkaloids (Ergometrin, DHE ), Sumatriptan b. Preventif : Adrenoceptor bloker (propanolol), Antidepresan, Anticonvulsan,Ca- chanel bloker, Antagonis serotonin, antikonvulsan. Macam-macam migrain yang biasa kita jumpai seperti : Cluster Headache Tension type headache Temporal atritis Khronik paroximal hemicrania Trigeminal neuralgia Glossopharingeal neuralgia Postherpetik neuralgia 1.Cluster Headache - laki2 : wanita = 5 : 1 - nyeri unilateral - lokasi orbital, supraorbital,temporal - sakit sekali, tidak berdenyut - awitan 15 menit sampai 3 jam - ada periode bebas nyeri - gejala penyerta : hidung tersumbat, pilek, conjugtiva merah, lakrimasi, miosis. - Patofisiologi ; adanya letupan paroxysmal parasympatis, pembengkakan dinding a. carotis interna, dan pelepasan histamin. - Terapi ; abortif : O2 inhalasi ¼ jam, ergot alkaloid, sumatripan dan pengobatan preventif : veramil, ergot alkaloid, indomethazin (NSAID). 2.Khronik Paroxismal Headache - = cluster tapi serangan lebih sebentar ( 2 - 45 menit) - serangan > sering - wanita, hampir sama gangguannya - efektif/responsive terhadap NSAID (Indometazin) 3.Tension Type Headache - berat seperti diikat, penuh - intensitas ringan – sedang - bilateral - tidak mual/muntah - photofobia/phonofobia - pengobatan : acetaminopen / parasetamol, ASA, NSAID, antidepresan untuk yang khronik, psikoterapi. 4.Temporalis arteritis - inflamotori diseases cf cranial arteries - umur > 50 tahun - unilateral kadang2 bilateral - temporalis superficialis - Pengobatan ; Prednison 5.Trigeminal neuralgia - umur pertengahan - paroxysmal seperti distrum - N.V1-2 - Terjadi beberapa detik- menit - Di ikuti gerakan involunter - Di stimulasi oleh : bicara, mengunyah, gosok gigi, cukur jenggot, gerakan wajah, lidah. - Etiologi : simptomatik ; multiple sclerosis, Aneurisma A. basilaris. - Pengobatan ; terapi kausalnya berikan antikonvulsan jika ada cetusan2 6.Glossopharingeal neuralgia - nyeri intens/paroxysmal di fossa tonsilaris - disertai bradikardia, sinkop - N.IX, auricular N. X - Terapi : anticonvulsan, operasi. 7.Post herpetic neuralgia - berhubungan dengan vesikel pada kulit - Herpes zoster virus - Nyeri sperti terbakar, tertusuk atau hiperesthesia, allodynia = diusap/diraba menimbulkan nyeri - Waktu infeksi akut Herpes zoster tidak nyeri - Terapi ; antikonvulsan, anti depresan - Pencegahan dengan pemberian Acyclovir - Banyak terjadi pada orang tua 8.Temporal arteritis - Inflamasi A. temporalis - Usia > 50 tahun - Berdenyut / tidak berdenyut - Tajam/ ditusuk - Unilateral atau kadang2 bilateral - A. temporali superficialis menonjol, jika diraba neri tapi tidak berdenyut,tidak enak badan, berat badan turun,Demam, anemia, nyeri otot,BSE meningkat - Trombosis a. opthalmica, a.cilliaris posterior menimbulkan kebutaan - Diagnosa biopsy - Terapi ; Prednison 9. Dengan Hypnotherapy dan Relaxasi Terutama pada penderita gangguan yang diakibatkan oleh psikosomatis. Wallahu 'alam bisshawab semoga bermanfaat... Dikutip dan dirangkum dari berbagai sumber
KEMBALI KE ARTIKEL