Namanya Siti, nama yg sederhana, secara fisik juga sederhana tidak begitu cantik tapi juga tidak jelek, dapat 7 lah kalo pake skala 10.
Tapi ada yg istimewa dari dirinya, pribadinya…..ya pribadinya yg bersahaja dan lembut. Dia juga seorang yg rajin dan cerdas, paling tidak bos ditempat kerjanya yg kebetulan bos temenku juga pernah menyatakan itu. Mungkin itu yg membikin cukup banyak lelaki yg mencoba menggaetnya jadi pacar, termasuk temanku dan aku sendiri.
Sudah cukup lama aku kenal dia, dikenalin temenku juga, dan semakin aku kenal dia semakin aku terjerat perasaan yg sungguh mati tak nampu aku kendalikan. Perjumpaanku dgnnya yg cukup sering, karena kebetulan terminal tempat kami menunggu bis jemputan sama, membikin benih2 perasaan indah itu bersemi begitu cepatnya. Sungguh, aku tak mampu menahannya…betul2 tak mampu. Sampai akhirnya aku putuskan….aku harus mengatakannya.
Hari itu hari Jumat, sekitar jam 5 sore pulang kerja, aku tunggu dia diterminal itu dan beberapa menit kemudian diapun tiba bersama bus kantornya. Aku songsong dia dan aku langsung menodongnya.
“Hai Siti boleh kita ngobrol sebentar?”
Dia tampak terkejut tapi cepat2 dia menjawab.
“he eh, ada apa, mas?”
Aku ajak dia duduk di tempat duduk di pojok terminal itu dan aku langsung nyerocos..
“Sit, aku ingin ngomong sesuatu yg penting bagiku dan mudah2 an juga bagimu….aku sudah cukup lama kenal kamu dan aku pikir kita sudah saling tahu cukup baik …… setelah menimbang-nimbang cukup lama aku merasakan perasaan yg aneh setiap bertemu kamu dan makin lama perasaan itu semakin membuncah dan memenuhi ruang hatiku dan setelah aku pikir2 aku menyadari bahwa itu adalah cinta…… Sit, Aku cinta kamu, maukah kamu jadi pacarku?”
Sekali lagi dia tampak terkejut, tapi cepat2 dia berusaha menguasainya.
“Mas….sebenarnya aku juga merasakan hal yg sama tapi………..”
“tapi apa Sit” aku tak sabar.
“em….tapi aku tak bisa mas….tak bisa menerimanya karena aku tak mau gagal lagi…gagal karena dicampakkan dan dilecehkan….aku pernah pacaran sebelumnya…2 kali….dua2nya pria ganteng seperti mas, dan dua2nya karena kegantengan yg dimilikinya menjadi arogan, ingin menang sendiri dan aku selalu dilecehkan….dan itu menyakitkan sekali……maafkan aku mas, aku tak ingin itu terulang lagi.”
Dia bangkit dari tempat duduknya dan berlari meninggalkan aku sendirian. Aku tertegun …..bingung….tak percaya……tak percaya atas alasan yg dikatakannya, alasan yg sulit dipercaya tapi itu ada dan nyata…..dan aku barusan mendengarnya.
Ah dunia memang kadang2 aneh!!
Salam !
# Gun Javanes