Sobat mari kita makan malam!! Malam sudah merekah 4 jam yang lalu membenamkan mentari di bawah kaki katulistiwa kelelawar sudah menjerit jerit di langit jingga malam sudah bergelombang bersama angin utara malam sudah menabur pasir pantai pulaumu mari sobat kita makan malam ini bersama candamu dan banyolanmu *** sebongkah malam telah hadir kokohnya malam sekokoh pikirmu kerasnya malam sekeras kemauan jiwamu untuk tetap bersamaku walau aku selalu menggila dan tetap gila sobat, jangan pernah kau usir sebongkah malam ini. *** malam bukan hanya milik kita sobat malam ini milik kunang kunang jalang milik jeritan kelelawar lalu...? akan kita apakan malam ini? *** malam penuh mantera ini terlelehkan jilatan lidah api malam ini mengamuk berontak berontak untuk menari *** Sobat, biarkan malam ini menari menari di atas kain kafan putih biarkan tangan renta itu menemanimu menari dan menari sampai akhir untuk mengukir langit. *** Sobat biarkan langit itu, membungkus ragamu menutup auratmu tapi bukankah itu melawan takdir? bukankah malam itu telanjang lugas seperti kodratmu? biarkan angan, langit dan malam tetap telanjang lugas menghamba pada Sang Khalik.
KEMBALI KE ARTIKEL