ada nada yang tak bersuara,
seperti pagi yang berbisik lembut,
mengisi celah-celah yang tak kasat rasa.
Kita berjalan, tetap seirama,
namun menahan jarak di setiap tatap.
Ada bayang yang tak pernah saling menyentuh,
tapi senantiasa hadir, tak pernah rapuh.
Mungkin, segala ini hanya gema
dari sapa yang tak perlu berlanjut.
Namun, dalam diam yang penuh tanda,
ada pesan yang tetap kita jaga.
Jika nanti kita memilih arah,
entah saling meninggalkan atau mendekat,
biarlah hati tahu sendiri jalan pulangnya,
meski dalam batas yang tak lagi sama.