Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Menikah = Megah = Mahal ?

27 Juni 2012   15:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:28 697 0

Sampai saat ini gua sendiri sudah bertemu dengan klien yang mau menikah sudah cukup banyak. Dan biasanya yang akan gua tanyakan kalau bertemu dengan klien single atau yang ingin menikah, pasti akan gua tanyakan, “Ga buat tujuan untuk Dana Menikah?”. Biasanya bermula dari pertanyaan itu, lalu kami akan ngobrol lebih jauh mengenai Dana Menikah.

Dari semua klien yang gua temui yang kebanyakan cewe dan ngobrol tentang Dana Menikah, 95% mengatakan kalau tidak ingin mengadakan Pernikahan yang besar – besaran yang sampai mengeluarkan dana ratusan juta rupiah. Mereka lebih ingin kalau ada lebih dana, lebih baik untuk DP Rumah, Mobil, atau untuk tabungan pendidikan anak nanti.

Menurut gua, menikah itu tidak perlu megah. Karena situasi sakralnya ada di saat Akad nikah. Di situlah proses inti dalam pernikahan. Resepsi hanya “publikasi” ke teman dan saudara bahwa kamu melangsungkan pernikahan. Jadi menurut gua, agak gak make sense kalau biaya menikah sampai ratusan juta dalam kurang waktu seminggu. Padahal setelah pernikahan tersebut, ada puluhan tahun yang akan dijalankan bersama dengan pasangan.

Pentingnya bagi semua yang masih single untuk menyiapkan Dana Menikah. Memang tidak dipungkiri kalau masih banyak juga yang masih berharap bahwa orang tua yang akan menanggung biayanya. Namun, menurut gua inilah saatnya sebagai seorang anak tidak membebani orang tua. Toh, kita juga sudah punya penghasilan sendiri. Jadi seharusnya kita mampu membiayai pernikahan kita sendiri.

Buatlah perkiraan jangka waktu berapa lama lagi akan menikah (walaupun dalam faktanya banyak juga yang meleset). Perkirakanlah berapa nominal yang ingin dipersiapkan untuk mencapai tujuan ini. Untuk jangka waktu 1 – 3 tahun, lo bisa menabung atau berinvsetasi di Reksadana Pasar uang. Untuk jangka waktu 3 – 5 tahun, bisa menggunakan Reksadana Pendapatan Tetap atau Reksadana Campuran. Di antara 5 – 10 tahun bisa menggunakan Reksadana Campuran. Kayaknya kalau di atas 10 tahun, seharusnya uang nya sudah terkumpul banyak ya. :p

Oke, sekarang bagaimana tahapannya untuk merencanakan Dana Menikah?

-Membicarakan dengan pasangan mengenai konsep acara pernikahan, karena dari konsep ini yang nantinya akan menjadi cost yang harus disiapkan.

-Membicarakan mengenai pembagian porsi untuk biaya pernikahan ini, misal; Pihak wanita yang membayar tempat resepsi, Pihak pria yang menanggung biaya catering.

-Jangan sungkan untuk berbicara dengan orang tua sejak jauh hari mengenai biaya pernikahan ini, ada pasangan yang benar – benar ingin membiayai pernikahaannya sendiri, namun tidak menutup kemungkinan bila orang tua akan membantu biaya pernikahannya nanti. Berdasarkan pengalaman dari seorang klien, mereka sudah menghitung budget pernikahan mereka. Ternyata pada hari H biaya tersebut membengkak karena orang tua mereka ingin mengundang lebih banyak rekan –rekannya. Karena tidak dapat di pungkiri juga kalau resepsi pernikahan adalah ajang menunjukan prestige. Maka coba tanyakan kepada orang tua, apakah mereka ingin membantu biaya pernikahan kamu. Kalau iya, berapa nominalnya. Karena dari nominal ini kamu bisa langsung berhitung mengenai budget pernikahan kamu.

-Yang paling penting adalah survey tempat dan bertanya ke teman – teman yang sudah menikah mengenai biaya dan vendor. Dari sini lo bisa membandingkan harga dan kualitas dari berbagai vendor.

-Coba bernegosiasi dengan teman – teman atau saudara yang sekiranya mempunyai usaha yang berkaitan dengan persiapan menikah. Contoh: Teman yang punya percetakan bisa membantu kita untuk mengurangi cost cetak undangan, Teman yang berprofesi sebagai fotografer bisa membantu dalam dokumentasi, Saudara yang mempunyai usaha Catering bisa membantu untuk konsumsi pada saat pernikahan, dll. Dari kalangan terdekat ini yang bisa membantu kamu untuk meringankan biaya pernikahan nanti.

Ada salah satu ide dari klien gua waktu itu mengenai konsep pernikahan. Dia bilang, “Menurut gua, bisa aja ngadain akad di rumah dan resepsi yang sederhana tapi di luar kota dan suasananya khidmat. Semisal buat resepsi dengan undangannya keluarga dekat dan temen dekat yang jumlahnya ga sampai 100. Bisa adain di villa puncak misalnya. Terus sehabis itu untuk merayakannya dengan teman kantor dan temen yang lainnya, adain aja makan bareng di restoran mana kek. Kan bisa se-simple itu sebenarnya. Seharusnya biayanya bisa di push banyak kalau begitu”.

Banyak konsep dan ide sebenarnya untuk menikah ini. Jadi tidak harus megah atau glamor pada saat menikah. Karena ingat, kehidupan setelah resepsi pernikahan jauh lebih panjang.

Semoga lo bisa menemukan ide atau konsep yang sesuai dengan pernikahan lo nantinya.

Goodluck!

@gugiabdel

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun