Amstrong (2002: 218) mendefinisikan kecerdasan eksistensial sebagai kemampuan untuk memperhatikan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan. Peserta didik dengan kecerdasan eksistensial yang tinggi dapat ditandai dari intensitas ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan, seperti “Dari mana asal kita? Mengapa adik bayi bisa lahir?”. Peserta didik tersebut terlihat menikmati acara-acara keagamaan. Kecerdasan ini akan berkembang di usia dewasa. Seseorang yang memiliki kecerdasan eksistensial baik di usia dewasa akan menjadi pribadi yang tenang dan senantiasa memiliki arah dalam hidupnya.