Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Grosir Baju Murah yang Menipu, Hati-Hati!

15 April 2014   09:06 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:40 556 0
Mudah-mudahan ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk teman-teman kompasiana.com yang hobi berbelanja online. Ini merupakan pengalaman saya pada awal-awal membangun usaha pakaian online.

Cerita berawal ketika usaha grosir baju murah yang baru saya bangun mulai mendapatkan respon cukup baik dari pelanggan. Saat itu, saya menjalankan usaha berdua dengan salah satu sahabat saya. Sesuai dengan rencana sebelumnya bahwa sekian persen hasil usaha harus digunakan untuk megembangkan usaha, maka ketika mendapat keuntungan awal, kami memutuskan menggunakan uang tersebut untuk menambah stok pakaian yang mulai menipis.

Untuk melakukan percobaan terhadap beberapa supplier, kami kerap melakukan pencarian melalui internet. Tentunya kami mencari model pakaian sejenis, yaitu baju sisa butik import itu yang dijual di grosir baju murah tersebut.  Dan singkat cerita, kami menemukan sebuah grosir baju murah online yang menawarkan paketan baju sangat murah. Setelah diamati terlebih dahulu bagaimana testimoni dan reputasi dia di internet, kami sepakat untuk segera melakukan transaksi.

Terjadilah transaksi. Seperti biasa kami melakukukan pembayaran terlebih dahulu. Tidak seperti pada pembelanjaan-pembelanjaan sebelumnya kepada supplier lain, ternyata supplier baru ini rada telat dalam melakukan pengiriman. Dengan berbagai alasan. Oke, kami pikir yang penting ada konfirmasi. Dan setelah tiga hari kami menunggu, dia memberikan no resi.

Sekitar dua hari setelah itu, barang yang kami beli memang kami terima, saat itu kami langsung membuka paket tersebut dan menghitungnya. Lengkap! Sesuai pesanan. Ok tidak ada masalah. Lalu kami memeriksanya satu-persatu. Perlu diketahui, sistem paketan ini tidak memungkinkan bagi kami untuk memilih model baju sesuai keinginan. Karena memang di beberapa toko online sejenis juga memberlakukannya, maka saat itu kami setuju. Kami hanya meminta dipilihkan baju-baju yang sesuai dengan target market kami.Oke, lah...sebut saja ini seperti membeli kucing dalam karung.

Pemeriksaan paket pun berlanjut. Beberapa baju kami nilai oke, lah..sesuai dengan harapan. Namun setelah diperiksa semuanya, ditemukan beberapa baju dalam keadaan rusak. Ada yang tidak memiliki kancing, ada yang sobek, atau kotor. Karena sebelumnya si penjual mengatakan bahwa itu merupakan paket sortiran. Jadi sudah dijamin tidak ada riject. Jika hanya satu dua saja sih kami bisa maklum. Tetapi ini lebih dari setengahnya! Ini jelas sangat mengecewakan kami.

Karena sebelumnya sipenjual memberikan garansi untuk pengembalian baju jika ditemukan baju yang rusak, kami menghubunginya lagi.

"Tidak ada jawaban!"

Syukurlah kami mendapatkan balasan keesokan harinya. Saat itu, dia mengatakan akan bertanggung jawab untuk mengganti semua barang yang rusak sekaligus ongkos kirimnya seperti yang kami minta. Iya, dong, dia harus bertanggung jawab karena itu kesalahannya. Yang membuat kami agak tenang, dia juga tidak mengharuskan kami untuk mengembalikan baju-baju yang rusak. Mungkin karena takut diminta ongkos kirim lagi, pikir kami.

Sehari, dua hari kami menunggu kabar darinya. Sampai kurang lebih satu minggu ia mengabari bahwa ia baru bisa mengirim paket pada minggu depannya. Kami mencoba untuk bersabar. Satu minggu berlalu. Kami menghubunginya lagi.

"Tidak ada jawaban!"

Ya! dan sampai saat ini sudah sekitar 3 bulan, tidak ada jawaban!

***

Sebuah peristiwa tentu tidak akan bermakna apa-apa jika kita tidak mau mengambil hikmahnya. Saya juga merasa harus introsfeksi diri. Dan tentunya ke depan harus lebih hati-hati dalam memilih supplier.Sebagai seorang seller juga di sebuah grosir baju murah online, saya juga mendapat pesan yang berharga untuk berusaha semaksimal mungkin dalam melayani dan menjaga kepercayaan pelanggan.

Akhirnya semoga pembaca kompasiana  bisa juga menjadikan ini pelajaran berharga.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun