Mohon tunggu...
KOMENTAR
Financial

Maraknya Kasus Pengangguran Pada Generasi Z

11 April 2024   22:50 Diperbarui: 12 April 2024   01:36 344 5
Sangat banyak sekali faktor yang menjadi penyebab penurunan ekonomi di negara tercinta ini. Rendahnya penurunan ekonomi, kemiskinan, kesenjangan penghasilan serta pengangguran merupakan beberapa faktor yang menjadi masalah penurunan ekonomi. Pengangguran merupakan sebuah masalah serius dalam suatu negara sehingga  menjadi perbincangan serta keluhan dalam masyarakat, masalah ini menjadi suatu masalah sosial dan ekonomi karna menjadi hal yang mengakibatkan ketidakstabilan finansial serta menjadi penghambat pembangunan daerah. Selain alasan tersebut, pengangguran juga dapat menimbulkan masalah-masalah sosial yang dapat memberikan pengaruh besar serta dapat negatif bagi generasi sekarang ini, khususnya Generasi Z. Gen Z atau Zoomer merupakan generasi-generasi kelahiran pada tahun 1997 hingga tahun 2012.

Mengapa masalah pengangguran menjadi perbincangan yang sangat penting serta sangat mempengaruhi generasi ini?, karna pada tahun-tahun inilah para generasi Zoomer menjadi para generasi yang kian beranjak dewasa serta tentunya pada tahun inilah menjadi masa-masa yang membuat generasi ini membutuhkan lapangan pekerjaan. Pengangguran bukan hanya sebatas tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan saja. Orang yang sudah mendapat pekerjaan tapi belum mulai bekerja juga termasuk pengangguran. Ada beberapa faktor utama yang dianggap sebagai penyebab munculnya pengangguran. Dari penyebab munculnya pengangguran tersebut, timbullah jenis-jenis pengangguran diantara-Nya:

1. Pengangguran Friksional

Pengangguran jenis ini sifatnya sementara dan biasanya terjadi karena adanya kesenjangan informasi antara pencari kerja dan peluang pekerjaan. Contoh pengangguran friksional yaitu ketika individu berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain atau sedang mencari pekerjaan setelah baru lulus atau mengundurkan diri.

2. Pengangguran Struktural

Pengangguran jenis ini biasanya terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara kebutuhan perusahaan dengan keterampilan yang dimiliki para pencari kerja. Hal ini bisa disebabkan oleh perubahan teknologi, perubahan dalam struktur ekonomi, atau perubahan dalam permintaan pasar. Contoh pengangguran struktural adalah perusahaan yang mulai menggunakan robot atau AI sehingga proses produksi dapat dilakukan secara otomatis, hal ini dapat menghemat biaya operasional, menghemat waktu, dan tentunya akan lebih produktif.

3. Pengangguran Siklikal

Pengangguran siklikal merupakan pengangguran yang terjadi akibat dari fluktuasi dalam siklus bisnis atau fluktuasi ekonomi yang tidak menentu seperti resesi. Ketika perekonomian mengalami perlambatan atau resesi, perusahaan cenderung mengurangi produksi dan mengurangi jumlah pekerja yang dibutuhkan, hal ini menyebabkan tingkat pengangguran meningkat.

4. Pengangguran Musiman

Pekerjaan musiman biasanya terjadi ketika pekerjaan hanya tersedia dalam jangka waktu tertentu dan tidak bisa dilakukan setiap musim. Contoh dari pengangguran musiman seperti pekerja panen padi atau hasil perkebunan, nelayan menangkap hasil ikan yang musiman, pariwisata, atau konstruksi.

5. Pengangguran Terselubung

Dikatakan pengangguran terselubung karena sebenarnya, orang-orang ini tidak masuk ke dalam kategori pengangguran. Namun mereka hanya memberikan hasil yang sangat sedikit untuk perusahaan. Kalaupun posisi mereka ditiadakan, tidak akan ada pengaruh terhadap performa perusahaan. Pengangguran jenis ini terjadi karena jumlah tenaga kerja yang terlalu banyak padahal di bidang tersebut dapat berjalan hanya dengan sedikit pekerja.

Dikutip dari Tirto.id, bahwasanya jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2023 telah mencapai 7,86 juta orang dari total angkatan kerja sebanyak 147,71 orang. Angka tersebut menurun sebesar 6,77% atau sekitar 560.000 orang jika dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 8,42 juta orang pada Agustus 2022. Dari data tersebut jumlah pengangguran terbanyak didominasi oleh kaum milenial dan juga generasi Z. Perubahan cepat dalam teknologi dan pasar kerja, persaingan ketat antara generasi Z dengan generasi sebelumnya, adanya resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, keadaan mental seperti stres, serta kecemasan seseorang untuk mencari dan mempertahankan pekerjaan juga menjadi sebuah alasan yang membuat generasi Z banyak menganggur.
Pengangguran merupakan suatu permasalahan yang cukup serius sehingga harus dihadapi karena akan menimbulkan dampak yang dapat merugikan suatu negara. Dalam suatu negara pengangguran wajar saja terjadi, namun jika tingkat pengangguran tinggi artinya negara gagal memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerjanya. Maka dari itu penting bagi sebuah negara untuk mengetahui cara menanggulangi kasus pengangguran yang merajalela. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi kasus pengangguran:

1. Memperbanyak Lowongan Kerja

Banyaknya pengangguran terjadi karena lapangan pekerjaan yang kurang. Oleh karena itu, memperbanyak lapangan kerja dan menyebarkan informasi lowongan kerja dengan baik di semua media akan mempermudah pencari kerja mendapatkan pekerjaan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan informasi lowongan kerja melalui platform online, pameran kerja, dan penyuluhan karir. Ini membantu pencari kerja menemukan peluang kerja yang sesuai dengan keterampilan dan minat mereka.

2. Memberikan Pendidikan dan Sertifikasi Pelatihan Kerja

Memperluas akses terhadap pendidikan berkualitas dan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan pencari kerja agar sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja. Dengan adanya pelatihan kerja pelamar akan mendapatkan sertifikat pelatihan yang nantinya akan dipakai untuk melamar sebuah pekerjaan.

3. Memberikan Informasi tentang Variasi Bidang Kerja

Dengan memberikan informasi tentang variasi bidang kerja akan mempermudah pelamar dalam mencari pekerjaan. Banyak bidang karir baru yang bisa memberikan jaminan masa depan yang cerah.

4. Penyuluhan tentang Literasi Teknologi

Salah satu alasan tingginya pengangguran adalah terdapat masyarakat yang belum bisa menerima kehadiran kemajuan zaman dengan baik. Dengan mengembangkan program dan pelatihan untuk meningkatkan literasi digital dan keterampilan teknologi, para pencari kerja dapat bersaing dalam pasar kerja yang semakin terhubung secara digital.

5. Mempermudah Syarat Kerja

Ketika pencari kerja memiliki pendidikan yang rendah sedangkan syarat untuk bisa diterima harus di jenjang pendidikan tertentu, akan menyulitkan pencari kerja dalam melamar sebuah pekerjaan. Dengan mempermudah syarat kerja akan mempermudah para pencari kerja dalam melamar sebuah pekerjaan.

6. Memberikan Subsidi Prakerja

Salah satu cara mengatasi pengangguran yang sudah dijalankan oleh pemerintah Indonesia sejak beberapa tahun terakhir adalah subsidi prakerja. Dengan membuat program subsidi prakerja dapat membantu pekerja yang telah kehilangan pekerjaan atau mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan baru. Hal ini dapat mencakup tunjangan pengangguran, pelatihan ulang, atau bantuan keuangan lainnya.

7. Penempatan Kerja yang Sesuai

Mengadopsi pendekatan yang lebih personal dalam penempatan kerja, dengan menyesuaikan keterampilan dan minat individu dengan posisi yang tersedia. Maksudnya adalah setiap pekerja ditempatkan di bidang kerja yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Pengangguran memang suatu masalah yang memiliki dampak negatif baik untuk individu maupun secara kolektif dalam masyarakat. Hal ini dapat membuat ketidakstabilan finansial, penurunan standar hidup, ketidaksetaraan sosial, pembangunan daerah, dan peningkatan tekanan pada pemerintah untuk menyediakan dukungan sosial dan layanan pendukung. Maka dari itu, untuk mengurangi tingkat pengangguran, harus ada peran pemerintah di dalamnya. Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang konsisten dan sungguh-sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal. Pemerintah harus memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya masing-masing agar dapat mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan. Selain itu, kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, pentingnya pendidikan, dan peningkatan keterampilan akan generasi yang masih mencari pekerjaan sangat penting. Dengan adanya dukungan pemerintah serta usaha sungguh-sungguh  para pencari kerja maka tingkat pengangguran bisa saja dapat berkurang serta ekonomi dalam suatu negara akan meningkat.

Referensi:
https://disnaker.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/banyaknya-pengangguran-karana-kurangnya-pelatihan-keterampilan-kerja-11

https://www.kompasiana.com/akhdanraffendy2140/65559129edff762ad3123512/peranan-gen-z-terhadap-masalah-pengangguran-pada-masa-mendatang

https://tirto.id/survei-bps-pengangguran-generasi-z-masih-tinggi-pemerintah-bisa-apa-gRXq

https://www.gramedia.com/literasi/jenis-jenis-pengangguran-di-indonesia/

https://www.kitalulus.com/blog/seputar-kerja/cara-mengatasi-pengangguran/

https://money.kompas.com/read/2022/02/07/113034226/jenis-jenis-pengangguran-menurut-faktor-penyebabnya

https://id.scribd.com/doc/24670191/Makalah-Pengangguran

https://jakarta.akurat.co/umkm/1312954595/waduh-ini-alasan-generasi-z-memilih-menganggur?page=2

https://id.wikipedia.org/wiki/Generasi_Z

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun