Di Olimpiade Paris 2024, masalah perbedaan gender, terutama dalam tinju, telah menjadi perbincangan hangat. Di acara atletik terkenal ini, suasana menjadi tidak tenang karena kontroversi terkait dua atlet, Imane Khelif dari Aljazair dan Lin Yu-Ting dari Taiwan, yang masih berkompetisi sebagai wanita meskipun diduga memiliki kromosom XY. Bagaimana kita bisa menangani keadaan ini? Apakah mungkin ada cara baru untuk menyelesaikan masalah ini menggunakan nilai-nilai utama Indonesia, yaitu kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keseimbangan, dan keadilan?
KEMBALI KE ARTIKEL