Kapan datangnya bencana alam
Tak pernah ada yang berdaya
Bencana alam siapa melawan?
Di perut bumi diam tak berdaya
Gunung berapi terbaring bersandar
Diam-diam menyimpan ancaman dahsyat
Mengintai dengan penuh kesabaran.
Bibirnya yang merah merekah mengepul
Menyemburkan amarah tanpa suara
Lalu dengan gemuruh menyapu segalanya
Membuat dunia merasakan getarannya.
Larikan diri teriakan tak berguna
Menghadapi kemarahan sang gunung berapi
Rintihan dan teriakan tolong tak lagi berguna
Ketika alam memutuskan bertindak.
Berjuta-juta tahun bersabar dan terkendali
Seketika meledak dengan kekuatan setara dewa
Merubah nasib menggugurkan harapan
Bencana gunung berapi tak ada tandingnya.
Namun di balik bencana ada kekuatan baru
Keberanian dan ketulusan muncul tanpa pamrih
Membantu sesama merangkul dalam duka
Menjadikan bencana sebagai pembelajaran hidup.