Mamberamo Papua Dan Keindahan Alamnya Yang Tersembunyi....
28 April 2014 07:24Diperbarui: 23 Juni 2015 23:077801
Kali ini saya akan berbagi cerita tentang keindahan alam sekitar Camp AJA, Mamberamo. Camp AJA itu sebuah camp perusahaan yang berada di sana. Kebetulan saya menjadi salah satu karyawannya disana. Dan ini adalah pertama kalinya saya menginjak Tanah Papua. Sebelum mencapai ke Camp AJA ini saya sempat seminggu berada di Sentani - Jayapura. Camp AJA ini berada di tengah-tengah hutan Mamberamo Papua. Nah saya nggak akan menceritakan tentang Camp AJA secara detail, tapi saya akan berbagi cerita tentang keindahan alam disana dan bagaimana untuk dapat sampai disana. Terletak di Distrik Kasonaweja - Mamberamo, Papua.Ada dua pilihan transportasi untuk menuju ke Distrik Kaso ini, yaitu dengan transportasi udara dan air. Udara dengan pesawat kecil berpenumpang sembilan orang seperti Susi Air, sedangkan transportasi air kita hanya dapat memanfaatkan fasilitas Speedboat milik perusahaan tempat saya bekerja. Tidak ada transpotasi air lain lagi selain transpotasi milik perusahaan tersebut. Jadi buat kalian yang ingin ke sini bisa menggunakan transpotasi udara dengan biaya Rp. 1,500,000, sedangkan transpotasi milik perusahaan dapat digunakan gratis tanpa biaya jika ada kerja sama atau memberikan surat rekomendasi untuk penjemputan jika ada keperluan dengan perusahaan atau pemerintah setempat. Tetapi pemerintah distrik pun mempunyai transpotasi air sendiri. Sehingga bagi kalian saya rekomendasikan menggunakan transportasi udara karena perusahaan pada tahun 2012 telah berpindah dan tidak beroperasi lagi hingga saat saya memposting tulisan ini. Kendala yang di hadapi jika jika menggunakan transpotasi udara adalah kita harus mengantre karena kadang bisa saling rebut siapa yang akan take off lebih dulu sehingga sangat di sarankan untuk memesan jauh hari dan penerbangan tergantung cuaca daerh saat itu juga. jika mendung dan tidak cerah maka tidak akan ada penerbangan menuju Kaso. Saat dari Kaso akan kembali ke Sentani, kendala lain akan muncul yaitu kita akan berebutan dengan pemerintah atau penduduk setempat yang ngotot untuk ikut penerbangan tersebut sehingga kita diminta bersabar untuk ikut penerbangan keesokan harinya. Penerbangan hanya ada sekali dalam sehari. Sehingga wajar jika terjadi rebutan tersebut, beruntung jika penerbangan sedang sepi sehingga kita tidak perlu berebutan atau mengantre lagi. Sampai di Kaso jika ingin menuju Camp AJA maka perlu perjalan air selama 15-20 menit, dan jika ingin ke Burmeso perlu 10 menit dengan perjalanan air. Banyak ojek air yang menawarkan tumpangan untuk ke tempat yang ingin kalian tuju. Dengan harga 25-30rb menuju Burmeso, 30-50rb menuju Camp AJA. Sedangkan kendala untuk transportasi air yaitu, kalian akan terbang menuju Pulau Biak lalu dilanjutkan dengan transportasi air menuju Dawai atau Serui selama 3-4 jam perjalanan tergantung cuaca. Lalu dilanjutkan lagi dengan perjalanan air menuju Gesa selama 3-4 jam itu jika ada transportasi air yang akan menuju ke Gesa pada saat yang sama, jika tidak maka terpaksa untuk menginap di Dawai atau Serui. Jika perjalan lancar sampai di Gesa dan sudah ada kendaraan darat untuk menuju Trimuris maka kita bisa langsung melanjutkan perjalanan tetapi jika tidak maka akan menginap semalam di Gesa menunggu ada kendaraan menuju Trimuris. Perjalanan dari Gesa menuju Trimuris ditempuh selama 1 jam, dengan jalan yang bebatuan.Sesampai di Trimuris dilanjutkan lagi perjalanan air selama 1 jam. Setelah itu sampailah di Camp AJA atau Kaso. Cukup melelahkan bagi yang tidak terbiasa, tetapi cukup menyenangkan bagi yang suka bertualang.Tempat wisata di Kasonaweja adalah budaya penduduk setempat, begitu pula dengan Burmeso. Kedua daerah ini merupakan tempat yang sangat sering di kunjungi penduduk dan karyawan karena dapat menangkap sinyal provider. Ada Kali AJA yang bisa jadi tempat wisata, kali yang cukup besar dengan arus lumayan deras jik sedang hujan. Perjalanan dari Camp AJA menuju Burmeso dengan perjalanan darat membutuhkan waktu 1 jam lebih melewati hutan-hutan yang masih rimba, tetapi sudah mempunyai jalan yang bagus berkat bantuan perusahaan yang ada.  Selain itu perjalanan pun menyusuri beberapa Kali dan bukit dengan tebing-tebing, jika beruntung kita akan melihat keindahan Sunset dengan langit kemerahan saat berada di atas bukit. Bukit Di Atas Burmeso Saat Menuju Kembali Ke CampSelain itu adalah Sungai Mamberamo di kala sore hari saat hari cerah, kita juga dapat melihat pemandangan Sunset. Saya sangat menyukai Sunset, sehingga tidak akan pernah bosan menanti sore hari dan memandang indahnya sunset di langit Mamberamo. Sunset Di Sungai MamberamoKeindahan lainnya lagi yang dapat di nikmati adalah Danau Bira. Sebuah danau yang berada di kampung Bira - Mamberamo. Perjalanan ditempuh dengan transportasi darat selama 1 jam lebih. Kita dapat bercengkrama dengan penduduk setempat, berbagi dengan anak-anak yang ada di sana, atau memancing di Danau Bira. Ikannya cukup banyak lho. Selain itu kita juga bisa berkeliling Danau dengan menggunakan perahu mesin atau kole-kole(perahu tanpa mesin semacam kano) milik penduduk setempat. Danau Bira, Mamberamo - PapuaSelain itu masih banyak lagi lokasi-lokasi wisata yang belum terjamah oleh para penjelajah karena letaknya yang sangat terpelosok. Seperti kantor DPRD yang berada di puncak bukit, dimana kita bisa melihat pepohonan hijau dari halamannya atau bahkan dari balkon kantor tersebut. Hutan dengan pepohonan hijau, udara yang bersih dan segar tanpa polusi berdampingan dengan jalan yang meliuk-liuk dan pemukiman penduduk di Burmeso serta jalan menuju Camp menjadi daya tarik sendiri yang sebenarnya bisa di jual oleh pemerintah wisata setempat. Trimuris dapat menjadi obyek wisata juga karena perkampungannya cukup ramai juga di saat sungai surut, maka pesisir sungai akan timbul pasir-pasir hitam yang jika dilihat serupa dengan pantai. Indah! Keindahan alamnya itu akan selalu ada dalam ingatan saya. Oia disana juga tidak ada listrik, perusahaan menggunakan genset untuk keperluan pekerjaan. Penduduk setempat yang berada di sekitar perusahaan  benar-benar sangat terbantu dengan adanya perusahaan sehingga mereka dapat menggunakan listrik dan dapat bekerja di perusahaan serta dapat diberikan fasilitas kendaraan yang mengantarkan mereka menuju kampung-kampung di pedalaman seperti Danau Bira. Demikian secuil kisah saya tentang Kaso, Burmeso, Trimuris di pelosok Papua.Salamgreensasa
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.