Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Kesaksianku dalam Cerita Pendek

28 Agustus 2010   07:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:39 333 0
Ketika saya kecil, saya adalah seorang gembala sapi di suatu desa bernama Kagungan Ratu (saya suka nama desa ini). Sebuah desa yang ada di daerah Tulang bawang, Lampung. Daerah transmigrasi. Dari kecil sebelum sekolah sampai SMA saya menggembalakan sapi.
Disaat saya berada dipadang rumput bersama 11 sapi saya, saya sering berfikir kalo besar nanti aku jadi apa ya? Masak selamanya aku jadi gembala sapi? Angan2 saya sering berubah-ubah, kadang saya berfikir pingin jadi Dokter, kadang berfikir pingin jadi Musisi, kadang saya berfikir jadi seorang pengusaha. Dan lagi-lagi itu hanya keinginan. Tapi keinginan itu terus ada sampai SMA. Dan cita2 itu terus tidak menentu, tapi kali ini keinginan untuk menjadi musisi sudah hilang, karena skill musik saya gak bertambah-tambah maklum hidup di desa.

Setelah Mendekati kelulusan SMA saya semalin bingung menentukan keputusan kemana aku harus kuliah. Saya ingin mendaftar di akademi perawat, lho ternyata kebanyakan cewek disana (masalahnya kalo mau masuk fakultas kedokteran IQku gak nyampek) akhirnya udah mulai ter seleksi keinginan saya. Keinginan jadi dokter (para medis) hilang. Tapi ada lagi satu keinginan aku pingin menjadi Tour guide (soalnya semasa saya di SMA saya ikut kursus bahasa inggris jadi dikit2 saya bisa ngomong bahasa inggris). Dan keinginan keputusan dari keinginan saya sudah mulai mengerucut hingga saya memutuskan untuk Kuliah di Akademi Pariwisata. Rencana di bandung, tetapi di tengah2 cerita ada seorang cewek yang aku sukai (tapi dia gak tau kalo aku suka ama dia) mengajak aku kuliah di semarang, wah kebetulan nih. Saya tanya ama dia “apa ada akademi pariwisata disana?” Dia bilang ada namanya AKPARI singkat cerita saya setuju. Berangkatlah kesemarang. Aku daftar di AKPARI, si dia daftar di STMIK Dian Nuswantoro (now Universitas Dian Nuswantoro). Ada cerita menarik disini. Ketika itu saya mengantar dia untuk daftar di STMIK Dian Nuswantoro, saya secara tiba2 tertarik untuk mendaftar di kampus tersebut juga, kenapa? Saya tertarik dengan melihat banyaknya komputer di ruangan kelas, wah sepertinya kok modern (dasar wong ndeso) Akhirnya aku daftar di kampus itu juga. Ketika di umumkan lulus keduanya, saya memutuskan kuliah di STMIK Dian Nuswantoro.(Kejadian ada di sekitar bulan april 1994) Ada hal yang menarik kalo disimak dari cerita ini, disini terlihat begitu plin-plannya saya dan bimbangnya saya yg menjurus kebingungan ketika saya menentukan arah hahahaha.

Akhirnya saya Kuliah di sana. Banyak cerita menarik ketika saya kuliah disana, tentunya cerita suka dan duka. Tapi ada cerita yang lucu salah satunya ini, (sudah saya muat sebelumnya) :

Ini ceritanya :
Saya baru pertama kali melihat dan memegang komputer pada saat itu. Dan saya berfikir bahwa komputer adalah Benda yang sangat pandai. Dengan memakan waktu lama untuk memilih huruf satu per satu pada tut keyboard karen baru pertama kali pegang kibot, saya bertanya pada komputer (si benda yang saya anggap pandai) melalui syntax text di A promt

begini tepatnya :

A>Siapa nama president Indonesia?
lalu di jawab oleh komputer di layar monitor

A>bad command

lalu saya ulang lagi pakai bahasa inggris, saya berfikir mungkin karena computer diciptakan orang Amerika, jadi saya coba in English

A:>who is president of Indonesia
jawabannya masih sama

A:>bad command

Untungnya saat itu gak ada orang dibelakang saya.
Cerita ini memperlihatkan begitu polosnya saya dan terbelakangnya pikiran saya pada saat itu. (cerita ini tidak mengada2 bener2 saya lakukan)

Selama kuliah di saya sudah tidak berfikir lagi mau jadi apa, yg ada di benak pikiran saya adalah bagaimana saya bisa menyelesaikan kuliah. Jujur saya berjuang keras untuk bisa lulus karena ternyata kuliah disini tidak sesimpel dari yang apa saya bayangkan sebelumnya, disini saya ketemu matematika lagi, kalkulus, fisika, algoritma, logika dll, tapi saya suka pelajaran pemrograman komputer, seperti basica, pascal, DBase walaupun saya susah mengikuti dan nilai juga gak bagus2 amatn bahkan ada beberapa yg harus mengulang. Tapi saya suka.

Pikiran saya mulai terbuka pada akhir tahun 1997 dimana disitu saya mengenal namanya Internet. Wih saya bener2 suka internet. Karena kita dg mudah bisa terhubung kemana saja lintas negara. Untuk meresponi kesukaan saya tadi saya mulai keperpustakaan dan belajar apa yang namanya HTML (Hypertext Markup Language) bahasa pemrograman untuk membuat website. Dalam waktu singkat saya punya website.

Waktu itu ada program untuk chating terkenal sekali namanya mIRC kita bisa chat disitu, kebetulan saya chat sama salah satu teman saya di Amrika (kenalnya cuma dari chating). Saya ketik gini.
Saya > HI friend I just build a website, I just want to know if you could see my website.

Dia> sure, give me the address please?

Waktu itu alamatnya ini
http://udinus.ac.id/UKM-PMK.html (kalo gak salah)
Saya minta admin kamus untuk menaruh webku ke server kampus.

Lalu link saya kasih kedia.
Dia klick kan pasti. Trus dia bilang

Dia> I can see it, it’s beautiful
Saya> really you could saw it? Please let me know what you saw
( Sorry kalo tulisannya salah) tapi gambarannya seperti itu.

Lalu dia mebacakan yg dia lihat untuk meyakinkan saya bahwa di bener2 melihat web saya.

Pada saat itu saya senang sekali. Ini embrio dari kesuksesan saya. Dari sini saya berfikir bahwa saya bisa jadi pengusaha Export. Karena website, dan sya terus belajar photoshop, akhirnya ketemu dreamweaver dll. Setelah lulus kuliah saya sempat kerja di perpustakaan kampus, nah disitu saya banyak belajar tentang web design. Hingga suatu saat saya mendapat tawaran kerja di Jepara. Di sebuah perusahaan export di kota itu. Wah hati saya melonjak kegirangan. Karena cita2 menjadi seorang Pengusaha (export) semakin dekat.

Sambil bekerja sebagai seorang administrasi dan merangkap keuangan, saya juga membuatkan website buat perusahaan saya (saya gratisi). Dan saya juga membuat website saya pribadi yg berisi gambar2 Mebel (kejadian di tahun 2000 bulan Mei)

Dalam waktu seminggu website saya online kan, saya mendapat contact dari italia. Wah… Saya sembunyi2 dg orang perusahaan menjemput calon buyer tadi bersama teman saya yg satu ide di perusahaan. Hehehe gak deal ternyata.
Tapi saya sudah senang pernah mendatangkan orang eropa melalui web saya.

Selain saya jadi karyawan dan punya web sendiri saya juga menerima jasa pembuatan website. Dan saya terlena dg pekerjaan itu dan fokus saya untuk memasarkan barang di website saya sendiri terbengkalai dan selama 5 tahun saya tidak lagi mendatangkan calon pembeli dari website saya, karena saya tidak concern mungkin ya. Hingga awal pada tahun 2005 saya dan teman2 di PHK dari kerjaan.

Titik Balik
Pada pertengahan 2004 saya bertanya dengan Pendeta Saya Namanya Bpk. Oscar Pakpahan. Saya panggil Beliau Bang. “Bang, saya pingin keluar nih dari kerjaan gimana menurut Abang”
Pada saat itu dia menjawab ” Tunggu dulu, kata Andre wongso orang kalau mau naik kwadran itu ada momentnya, kamu merasa momentnya tepat gak ?”.
Saya mikir oh sepertinya blom momentnya.

Cerita mundur sebentar, Pada pertengahan 2004 saya bertemu dg orang yg luar biasa namanya Mas Heris Nugroho (Murid saya les piano) dia melihat kemampuan saya, dan dia mengajak saya untuk membuat perusahaan dan sebagai saya marketingnya dia partner kerja saya sampai sekarang. Tanpa basa-basi saya mau dan membuat website http://www.presidentfurniture.com

Pada akhir 2004 boss saya sudah mengatakan kalo PHKada awal di thn 2005

Nah ini moment tho? Orang diPHK mau gimana lagi, temen2 kerja pada susah dan mengeluh tetapi saya senang, karena saya dapat moment. Dengan keyakinan karena momentnya yg tepat tadi, saya habis-habisan kerja untuk mencari pembeli melalui website saya. Berbekal uang pesangon PHK, siang malam saya ke warnet dan sebagian uang saya pakai untuk membayar membership salah satu web trade directory besar pada saat itu. Uang PHK saya habiskan.

Berhasil sukses, dalam waktu singkat saya mendapat banyak client dan PresidentFurniture.com tambah hari tambah maju sampai sekarang.

Tanpa sadar President Furniture sudah besar dan mari kita hitung apa dampaknya. Kami punya sekitar 30 pengrajin furniture, setiap pengrajin memperkerjakan 25-50 karyawan dan blom tenaga kerja kami di kantor dan di pabrik, kalo di hitung2 kita sudah memberi makan ribuan orang dan menciptakan lapangan kerja.

Ayo teman2 jadilah pengusaha, Go Online dan ciptakan lapangan kerja, jual kemampuanmu, ciptakan sesuatu dan jual dg online ciptakan pekerjaan pada orang sekelilingmu, jadilah berkat bagi bangsamu. Kalian adalah teruna2 penerus bangsa. Jadilah pahlawan penerus kemerdekaan. Bangsa ini besar kaya raya banyak peluang di bangsa ini dan bukalah pikiranmu.

Mudah2an cerita ini bisa menginspirasi saudara sekalian para pembaca.

By Ponco Suhirno

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun