Sosoknya masih belum terlalu tua, sekitar 40 tahun usianya. Tangan kirinya mencoba meraih sudut-sudut lemari sebagai pegangan. Perlahan, ia tekuk lutut kirinya, sedikit menahan nafas hingga terlepas segala beban saat badannya sudah menyentuh tanah. Agung Seyabudi setiap hari harus bergelut dengan keadaan semacam itu. untuk sekadar duduk saja butuh pegangan dan menahan nafas agak panjang. Kaki sebelah kanannya terpaksa diamputasi karena suatu penyakit sehingga hari-harinya ia jalani setapak demi setapak dengan bantuan penyangga.
KEMBALI KE ARTIKEL