Jeje tumbuh di Bali. Masa kanak hingga remaja ia habiskan dengan anak-anak Bali dan tentu saja di tengah ritual-ritual adat Bali yang sakral. Sepanjang masa ini Jeje meresahkan satu hal, “aku tu ngrasa orang Bali gak bisa nerima aku”. Bagian yang amat saya ingat adalah bagaimana Jeje kecil ditertawakan karena rajin belajar dan aksinya melaporkan praktik korupsi di sekolah.
KEMBALI KE ARTIKEL