Mereka yang berbeda, suku, dan latar belakangnya, mampu melebur jadi satu, saling membangun satu sama lain. Merintis pelayanan ke daerah bersama-sama, bertumbuh secara rohani dalam satu komunitas, teman yang menjadi saudara dalam masa-masa sukar.
Di kota kembang ini mereka bertemu, namun kemudian harus terpisah karena satu dan lain hal. Berbagai hal mereka lalui, susah senangnya sebuah kehidupan.
Sampai pada akhirnya, seperti takdir menyatukan, mereka yang terpisah, berkeluarga masing-masing, disatukan kembali lewat sosok anak-anaknya.
Waktu yang berjalan terasa begitu cepat, kami beranjak dewasa, hingga akhirnya memutuskan untuk mengenyam pendidikan lebih lanjut di kota Bandung.
Akhir kata, Bandung yang bagi mereka istimewa, ternyata juga seistimewa itu bagiku, baginya.