Sedangkan wawancara berarti kegiatan tanya jawab antara dua orang dengan tujuan untuk memperoleh informasi penting. Informasi ini dapat berupa data, pendapat, ataupun penjelasan singkat. Biasanya yang sering melakukan kegiatan wawancara adalah reporter.
Seorang reporter bertugas untuk memperoleh informasi dari narasumber yang kemudian akan dilaporkan ke publik. Ternyata wawancara bukan hanya sekadar tanya jawab, ada aturan atau etika yang harus dipatuhi oleh Reporter. Berikut ini adalah etika reporter dalam wawancara:
1. On the record
Nama dan jabatan narasumber serta semua hasil wawancara boleh dimuat dalam berita. Biasanya narasumber adalah orang-orang penting yang biasa berurusan dengan masyarakat luas seperti pejabat pemerintahan, selebriti, dan pengusaha besar.
2. Off the record
Keterangan yang diberikan oleh narasumber bukan untuk dimuat dalam berita dan disebarluaskan. Dalam hal ini, narasumber tidak ingin apa yang dikatakannya menjadi konsumsi berita publik karena informasi tersebut bersifat rahasia. Informasi itu bisa dipakai sebagai bahan pengetahuan reporter saja.
3. Â Deep background
Informasi bisa dimuat, tapi tidak boleh menggunakan kutipan langsung atau menyebut nama, jabatan, dan instansi narasumber. Biasanya, digunakan istilah "Diperoleh kabar bahwa, ..."
4. Background
Boleh menggunakan kutipan langsung atau menyiarkan keterangan apapun yang diberikan, tetapi tanpa menyebutkan nama dan jabatan narasumber sebagai sumbernya. Biasanya, digunakan istilah "menurut salah satu sumber dari departemen/badan..."