Pemilihan Presiden 2014 (Pilres) telah lama berlalu, namun dampaknya masih terasa hingga kini. Antara lain memanasnya hubungan sosial antarmasyarakat. Ini tidak lepas dari proses “penyucian kekuasaan” yang berkembang sejak Pilpres 2014 berlangsung. Penyucian itu melahirkan pemilih berbasis pada ketertarikan karakter individual: emosional. Wajah kekuasaan politik digantikan oleh rupa serta karakter individu perorangan, yang dikonstruksi “bermoral” serta berkarakter baik.
KEMBALI KE ARTIKEL