Sabtu pagi kemarin, saya menyaksikan pohon-pohon tak berdaun itu. Mulai dari melirik dari jauh sampai saya mendekatinya. Tidak lama. Hanya 45 menit. Boleh dibilang 45 menit yang berharga. Saya keluar dari rumah membawa serta jaket, topi untuk musim dingin, dan syal di leher. Tidak berkaus tangan. Tentu kaki bersepatu. Kaus tangan ditinggalkan sebab saya mau memotret pohon-pohon tak berdaun itu. Apalagi matahari menyinarkan sedikit cahayanya. Meski matahari amat pelit, cahaya yang ada membuat hati ini bergembira.
KEMBALI KE ARTIKEL