Itulah yang terjadi di PSSI, ketika kongres Solo berujung dengan terpilihnya Bung Djohar Arifin sekaligus menandakan kemenangan kelompok tertentu atas kekuasaan status quo yang dipegang oleh NH cs. Semua pecinta dan pemerhati sepak bola tanah air tentu mengharapkan kongres Solo tersebut adalah landasan awal bagi terciptanya revolusi PSSI menuju era kegemilangan. Tapi yang terjadi adalah anti klimaks, berbagai perseteruan kembali muncul, persoalan dualisme pun memanas dari dualisme klub sampai ke dualisme kompetisi. IPL vs ISL mungkin adalah yang paling panas saat ini. Perseteruan dua liga ini telah sukses menabur benih perpecahan antara klub dan PSSI, Klub dengan klub dan juga perpecahan dikalangan suporter.
Berganti penguasa bergantilah kebijakannya, tapi sayang kebijakan kebijakan yang muncul bukannya menjadi kebijakan yang mencerahkan atau memihak kepentingan publik sepak bola nasional malah kentara sekali mementingkan kepentingan kelompok tertentu sebagai kelompok pemenang "perang". Dimulai dari kemunduran berpikir kembali ke era 10 thn lalu untuk mengadakan kompetisi 3 wilayah(meskipun akhirnya kembali ke "pemikiran 2011" dengan format satu wilayah) sampai ke pembubaran PT LI diganti dengan PT LPIS serta promosi gratis 6 klub ke kasta tertinggi yang mengundang kontroversi dan mengusik rasa keadilan. Nampaknya, menurut kaca mata saya, kebijakan-kebijakan yang dibuat lebih terlihat menghamba ke pada Tuan besar yang baru, yang punya kepentingan harus balik modal. Apa yang saya tulis ini bukanlah maksud saya membela yang disingkirkan. Khalayak ramai pun tahu bobroknya seperti apa yang lalu itu. Yang saya cermati hanyalah bahwa di PSSI sekarang ini sekedar perubahan komposisi kekuasaan tapi kelakuan tetap sama arogannya mungkin sama juga bobroknya.
Nah Suksesi di PSSIÂ sedikit memiliki kesamaan dengan Angkot,mikrolet,metromini dan sebagainya. Supirnya ganti tapi tetep sama ugal-ugalan dan seenak perutnya. Lalu kalau soal rapat di rumah Arifin Panigoro saya ingin mengutip kalimat yang jadi trademarknya si jambul khatulistiwa,.."sesuatu banget yahh".