Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana Pilihan

Puisi: Zarah

30 April 2024   09:11 Diperbarui: 30 April 2024   09:21 165 20
Kisah ajaib frekuensi zaman. Langit tak kosong seperti terlihat. Dia menyimpan cerita hidup dimanapun, dari sir nurani hingga sir semesta dalam ranah 'Kun'.

Kelanjutan kehidupan sejumlah alfabetis menghadirkan angka eksak-noneksak. Atom, partikel matemastis tak sekadar aksioma. Kumparan aklamasi membentuk rumus materi, ruh tersembunyi di balik amorf mencipta sains mengurai tekno.

Kemodernan sel-sel otak kini ataupun lampau, alat kecerdasan indra kepekaan. Inteligensi kemuliaan mencerahkan akal budi.

Susastra melampaui tatakrama membentang tujuan imajinasi. Prosa mencerahkan puisi dari pantun dalam gurindam bebas ataupun terikat. Esai menulis novel berirama fiksi ataupun fakta. Di angkasa cermin perilaku menjadi saksi.

Itu sebabnya kehidupan wajib bermanfaat makrifat. Entitas transendental bagi semua cita-cita berada di kesaksian sunyi maupun keramaian. Menghadirkan doa bakti terkasih. Cerita cinta dari rahim Ilahi.

***

Jakarta Kompasiana, April 30, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun