Kelanjutan kehidupan sejumlah alfabetis menghadirkan angka eksak-noneksak. Atom, partikel matemastis tak sekadar aksioma. Kumparan aklamasi membentuk rumus materi, ruh tersembunyi di balik amorf mencipta sains mengurai tekno.
Kemodernan sel-sel otak kini ataupun lampau, alat kecerdasan indra kepekaan. Inteligensi kemuliaan mencerahkan akal budi.
Susastra melampaui tatakrama membentang tujuan imajinasi. Prosa mencerahkan puisi dari pantun dalam gurindam bebas ataupun terikat. Esai menulis novel berirama fiksi ataupun fakta. Di angkasa cermin perilaku menjadi saksi.
Itu sebabnya kehidupan wajib bermanfaat makrifat. Entitas transendental bagi semua cita-cita berada di kesaksian sunyi maupun keramaian. Menghadirkan doa bakti terkasih. Cerita cinta dari rahim Ilahi.
***
Jakarta Kompasiana, April 30, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.