Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Membangun Sejarah Pembangunan Nasional

24 Desember 2018   12:59 Diperbarui: 24 Desember 2018   13:12 173 0

Membangun sejarah Pembangunan nasional harus memiliki strategi yang bisa menumbuhkan ketahanan, dan pangan oleh pemerintah, baik dari eksekutif, legislatif dan yudikatif. Strategi itu adalah : tekno- ekonomi nasionalisme, alasan  kenapa pemerintah harus memiliki strategi tekno-ekonomi nasionalisme. Mari Kita flashback ke sejarah negara-negara yang maju pada perang dunia I dan II jauh sebelum asia pasifik seperti sekarang ini yang memiliki salah satu adiekonomi di dunia yakni cina.

Cina pada perang dunia I dan II adalah negara yang memiliki penduduk yang paling banyak dibandingkan dengan negara-negara lain, walaupun cina memiliki penduduk yang banyak pada saat itu cina adalah negeri jajahan jepang yang notabene jepang adalah negara yang berpenduduk yang lebih sedikit daripada cina. Jepang pada saat itu adalah negara asia yang memiliki teknologi yang diperuntukkan untuk ekonomi dan ketahanan. Itulah sebab kenapa negara-negara kecil seperti jepang dan bangsa eropa lebih maju pada saat itu bahkan saat ini pun mereka masih menguasai ekonomi dunia.

Namun cina setelah merdeka, mereka berkembang lebih maju dari negara jepang yang dulu pernah menjajahnya. Cina mulai membenahi dirinya dari sektor pendidikan. Pendidikan di cina lebih kepada kultur budaya mereka sendiri Sebab cina bisa membaca geopendidikan yang diwariskan oleh pendahulunya, yakni pendidikan perdagangan. Dari jaman dulu cina memang sudah dikenal sebagai saudagar kaya di jawa pun sebelum kemerdekaan indonesia warga cina lebih maju dalam perdagangan seperti di semarang , ngawi sebelum adanya geger pecinan pada masa mataram dan  borneo pada masa sultan sambas yang menguasai pertambangan pada saat itu.

Mereka tidak berhenti disitu dalam pendidikan perdagangan. mereka mengembangkanya lewat teknologi-teknologi seperti alibaba, perusahaan handphone dan lain sebagainya. Kita kembali ke negara indonesia, sampai saat ini pendidikan di indonesia lebih didominasi oleh pendidikan agama. 

Meskipun di indonesia ada pendidikan vokasi seperti di ITB namu pendidikan itu tidak tepat sasaran dengan kearifan lokal kita seperti agribisnis yang berkutik dengan pemasaran. Bankan tidak dibutuhkan oleh kultur budaya kita seperti di universitas islam negeri yang tersebar di berbagai wilayah di indonesia sebab mereka tidak belajar sesuai dengan kultur budaya kita.

Sebab kenapa indonesia tidak pernah tumbuh secara ekonomi karena pendidikan kita tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh kutlur budaya kita sendiri. akibatnya kita  tidak bisa sampai pada strategi tekno-ekonomi nasionalisme seperti yang dilakukan oleh cina. Karena kultur budaya kita itu lebih banyak dihabiskan di persawahan dan laut namun potensi itu tidak dibarengi oleh teknologi yang memadai yang bisa menumbuhkan pertumbuhan nasional secara masif.

Seperti di jepang menanam itu tidak lagi menanam di tanah tapi menanam secara hydroponic memadukan teknologi ke teknik penanaman, di berbagai negara di eropa mereka menangkap ikan sudah menggunakan radar untuk bisa menangkap ikan sedangkan di indonesia menangkap ikan masih secara manual. Bukan hanya itu di negara-negara eropa sudah memadukan teknologi dengan kultur budayanya seperti kantong plastik yang mudah terurai oleh tanah.

Padahal indonesia adalah negara maritim dan agraris tetapi semua yang diajarkan di sekolah dan perguruan tinggi tidak sesuai dengan apa yang ada dihadapan rumah atau tempat tinggal yang mereka habiskan umur mereka dilautan dan dan agraris.

Untuk itu seharusnya strategi pemerintah harus memadukan teknologi dengan kultur budaya kita sendiri, sebab itu pendidikan sebagai awal perubahan harus bisa membaca kultur budaya untuk bisa membuat sejarah pembangunan nasional secara kuantitatif dan secara kualitatif.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun