23 April 2014 15:40Diperbarui: 23 Juni 2015 23:18270
Manusia terlampau menyedihkan bila dirinya harus berada dalam kondisi yang tidak diakui sebagai ‘Sesama Manusia’. Manusia terlalu rumit untuk ditelaah dan dipahami secara benar. Dia tidak hanya muncul sebagai tokoh ataupun fisik. Dia memiliki intuisi, akal dan pikiran. Mungkin, dia tidak butuh untuk ditelaah, tetapi dia perlu diakui keberadaannya. Dan, itu akan menempatkan posisi manusia dalam diri eksistensialismenya. Tetapi, di sini kita tidak akan bahas mengenai filsafat eksistensialisme ataupun nihilisme, begitu juga paham-paham yang lain.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.