Diklat Online? Kenapa Tidak

Berawal dari sebuah email yang datang menyapa di laptop, akhirnya saya baca dan pelajari isi yang terkandung di dalamnya, ternyata sebuah penawaran untuk mengikuti Diklat Online / e-training Guru Melek IT dengan Pola 12 Hari. Awalnya ragu karena aktifitas yang padat, tugas menumpuk ditambah dengan pusingnya menyusun Tesis. Berbagai pertimbanganpun dilakukan dan akhirnya saya memutuskan untuk mengikutinya dengan menyisihkan waktu istirahat saya, hal pertama yang menjadi kendala saya adalah akses internet karena sinyal yang lelet dan seringnya koneksi terputus namun hal itu tak menyurutkan langkah untuk satu kata ILMU.

Tantangan dan tuntutan penggunaan IT di masa depan mutlak untuk kita semua, untuk itu perlu membekali diri dengan ilmu tentang ITC, nyaris segala sektor dipengaruhi oleh penggunaan ITC tak terkecuali dunia pendidikan. Guru dituntut untuk mengembangan kompetensi pedagogiknya yaitu mengembangkan kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik khususnya pemanfaatan teknologi pembelajaran sehingga proses belajar mengajar menjadi menyenangkan.

Tak hanya ilmu yang didapat dari diklat online, rekanpun bertambah di dunia maya untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Tak hanya itu waktu yang fleksibel membuat kita bebas menentukan kapan kita bisa dan mau belajar.

Pengalaman saya mengikuti Diklat online:

1. 
   
2. Hasil pretes tidak memuaskan ditambah gangguan koneksi saat mengerjakan soal ke 23 dari 40 soal yang ada tanpa aba-aba koneksi terputus padahal modem baik, laptop sehat, paket internet terisi penuh.
   
3. awalnya bingung karena banyaknya fasilitas yang ada di forum tersebut, setelah di pahami baru terasa nyaman belajar.
   
4. sistem belajar terstruktur
   
5. Di sediakan panduan dan software pendukung bahkan tugas untuk mengetahui kemampuan yang sudah didapat dan pengalaman lainnya yang tak cukup bila saya ceritakan di sini.