Kira-kira setahun lalu, di salah satu mall di bilangan Senayan, saya menelepon sahabat saya untuk mengabarkan kalau saya sudah duduk manis menunggunya di salah satu tempat makan. Beberapa menit kemudian, dengan lucunya ia datang dengan wajah cukup pucat, langsung komat kamit dan sedikit panik karena topik skripsi yang diambilnya terbilang gila, minim referensi, dan belum pernah sekalipun dibahas dalam barisan skripsi yang berada di lemari raksasa perpustakaan kampus kami.
KEMBALI KE ARTIKEL