Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Wajah Cerah Marida Nasution

26 Maret 2015   02:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:01 152 1


Seperti habis gelap terbitlah terang, demikianlah penantian grafis Marida Nasution akhirnya terlaksana. Setelah lewat tujuh tahun perginya Marida Nasution, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) bersama Galeri Nasional merestui keinginan keluarga Marida menyelenggarakan pameran tunggal. Pasalnya, pameran ini merupakan apresiasi IKJ terhadap karya-karya yang dilahirkan Marida. Pameran tersebut akan dilaksanakan 20 – 30 Maret 2015 di Galeri Nasional.

Setiawan Sabana selaku kurator menceritakan kronologi perencanaan pameran ini. Setiawan yang lebih akrab dipanggil Wawan, mengaku berbangga hati bisa dipilih oleh keluarga Marida sebagai kurator. Adapun pameran ini terbilang sangat berharga karena dalam rangka mengenang sosok Marida Nasution. Pameran ini adalah pengejewantahan keinginan Marida untuk melaksanakan pameran tunggalnya sebelum akhirnya dia tutup usia.

“Sebuah kehormatan bagi saya dipilih oleh keluarga untuk menjadi kurator atas karya-karya Marida. Saya merasakan sebuah berkat karena dipercaya sebagai sahabat Marida untuk membantu Marida menginformasikan karya-karyanya kepada publik,” ujar Wawan.

Lelaki berambut putih dengan kacamata bulat yang menggantung menjelaskan tentang pengelolaan pameran grafis karya Marida tersebut. Dia membagi karya-karya Marida tidak berdasarkan tahun pembuatan tetapi berdasarkan kepemilikkan karya. Ada 40 karya yang dipamerkan.

“Misalnya, di baris depan pintu masuk adalah koleksi keluarga. Pembagian ini memang adalah permintaan keluarga sendiri agar penyusunan karya bisa dibedakan koleksi-koleksinya,” tutur Wawan.

Guru besar FSRD ITB ini mengaku karya-karya Marida sangat kental dengan permenungannya sebagai perempuan. Tak heran jika hampir semua karya yang diciptakan Marida tokohnya adalah perempuan. Informasi yang hendak disampaikannya adalah tentang hakikat perempuan.

“Marida gemar menggunakan warna-warna cerah. Marida memang memamerkan karya dengan menggunakan cetak saring. Maka nanti di dalam pameran ini juga ada bagian yang kami buat sebagai replika ruang kerja Marida dengan metode cetak saringnya,” jelas Wawan.

Wawan menempatkan ruang kerja Marida di bagian pojok belakang ruang pameran. Adapun cetak saring dan etsa sebagai bentuk karya Marida. Perempuan kelahiran 2 Januari 1956 ini tanpa takut merambah tidak hanya karya seni grafis konvensional tetapi juga objek-objek tiga dimensi. Marida mulai meramu karya dengan patung-patung kecil dalam kemasan di ruang instalasi.

Permenungan Seorang Pegrafis Perempuan

Wawan memandang Marida Nasution adalah sedikit dari pegrafis Indonesia yang adalah perempuan. Marida Nasution sendiri dalam kenangan Wawan sebagai seorang perempuan yang punya kreativitas serta pantang menyerah. Meskipun begitu Wawan dan rekan-rekan sesama pegrafis begitu mengagumi kemampuan Marida mengubah kondisi tubuhnya yang ringkih sebagai kekuatan untuk terus berkarya.

“Kepergian Marida tujuh tahun yang lalu diduga karena kelelahan akibat terlalu forsir bekerja,” jelasnya.

Rekan sejawat Marida ini juga menilai, banyak karya-karya Marida Nasution menjadi lukisan rekam jejak kehidupannya sendiri sebagai perempuan. Wawan lalu menjelaskan salah satunya tercermin dari karya yang dinamakan “Merenung”.

“Karya ini seolah hendak menunjukkan bagaimana seorang Marida Nasution di akhir-akhir hidupnya, ia mulai merenungkan hidupnya sebagai perempuan,” jelas Wawan.

Pada beberapa gambar lain Marida juga menghasilkan grafis tentang dua perempuan, tentang Kartini, dan wanita-wanita hamil.

“Tahun 2000-an semakin banyak karya Marida dengan tokoh perempuan yang hamil. Bisa dilihat ini sebagai bentuk perenungan Marida yang mungkin ingin memiliki anak yang berkeluarga,” tuturnya sembari menunjuk karya perempuan yang tengah duduk dalam keadaan hamil tua.

Kakak tertua Marida Nasution, Amendi Nasution juga menjelaskan Marida adalah adiknya yang sangat keras dalam bekerja. Amendi membeberkan bahwa Marida memang sangat ingin melaksanakan pameran tunggal di Galeri Nasional. Amendi bercerita bahwa Marida tengah mempersiapkan pameran tunggal pada saat mendekati takdirnya tutup usia. Keluarga pun merasa perlu mewujudkan cita-cita Marida yang masih tertinggal itu. Marida merasa belum puas hanya dengan satu karyanya yang sudha resmi terpajang di ruang pameran tetap Galeri Nasional.

“Adik kami sangat berdedikasi terhadap yang ia kerjakan. Kami sebagai keluarga sangat bangga ia begitu menjiwai hidupnya sebagai pegrafis hingga khir hayat,” uajr Amendi.

Marida Nasution memiliki dedikasi yang tinggi terhadap profesinya. Tak heran jika dirinya menjadi pegrafis perempuan yang kiprahnya sangat diperhitungkan.

“Tidak banyak pegrafis perempuan di Indonesia. Jumlahnya sangat sedikit, sosok Marida menjadi sangat menonjol karena kemampuannya,” jelas Wawan.

Wawan mencoba menepis anggapan bahwa karya-karya Marida adalah bentuk citra Marida sebagai seorang feminis. Menurutnya, tidak ada keterkaitan secara ideologis karya-karya Marida dengan apa yang diyakininya. Sepenuhnya Wawan memandang karya-karya Marida adalah bentuk aktualisasi dirinya lewat perenungan sebagai perempuan.

Warna-Warna Cerah Marida Nasution

Perempuan yang juga alumni Institut Kesenian Jakarta di Fakultas Seni Rupa ini juga gemar memakai warna cerah dalam karya-karyanya ketimbang warna yang gelap. Menurut Wawan, kecenderungan Marida tak lantas menandakan Marida sebagai perupa dengan aliran impresionisme.

“Marida itu justru lebih ekspresionisme jika kita mencoba mengaitkannya dengan aliran-aliran dan teori dalam seni rupa. Kita bisa lihat dari karya Marida yang penuh emosi, hasil renungannya yang sarat perasaan,” tutur Wawan.

Pameran ini disebut Wawan hendak menuturkan kiprah Marida sebagai pegrafis perempuan pada khususnya dan perempuan pada umumnya. Wawan berharap apa yang ditafsirkannya lewat karya-karya Marida sesuai dengan tujuan Marida sendiri. Wawan beserta segenap keluarga berharap pameran ini bisa melukiskan wajah Marida dengan cerah di surga, secerah warna-warna yang ia biasa gunakan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun