Dalam keseharian Aryana di rumah cuma bertiga sebab Tino selalu tugas ke luar pulau. Aryana menjadi figur Mama sekaligus figur Papa untuk kedua anaknya Cinta dan Love. Keduanya masih kecil namun nampak sehat dan lincah.
Suami Aryana sangat menyayangi keluarga, bukan sosok pria yang selalu mengAKUkan sebagai pria. Tidak enggan mengrjakan pekaerjaan rumah jika melihat Aryana keteteran. Pernah suatu saat memarahi Aryana yang lupa menaruh handuk bekas mandinya di ranjang dan itu sangat di benci Tino. Di sinilah pembuktian kalimat cintai aku apa adanya itu baru ketulusan cinta ternyata hanya hisapan jempol belaka. Tatkala salah satu melakukan kesalahan maka mau tidak mau salah satunya lagi mengingatkan maka cinta akan ada greget tersendiri.
Dua hari lagi lebaran dan Aryana merapikan rumah agar suami tercinta kembali dari pelayaran merasa nyaman di rumah menyambut hari yang fitri tak lupa bikin ketupat dan lontong dan besoknya di simpan di almari es. Di rumah itu tidak ada pembantu semua di kerjakan Aryana sendiri di sela sela anak anaknya tertidur. Senja itu ada SMS di hape Aryana dari suaminya "Mama... Maaf hari ini Papa tidak bisa pulang sebab kapal lanjut berlayar ke Pulau Bali, sesuai rencana semula. papa sedihhhh situasi begini". Itu bunyinya.
"Hemmm....." Aryana berguman sendirian bingung apa yg nanti di katakan untuk anak anaknya yang sudah berceloteh jauh jauh hari ingin ke kampung Mama sejukkk.
************
Tibalah hari yang di tunggu umat muslim sedunia, Aryana menuntun Cinta dan Love ke masjid untu ibadah sholat Ied sampai selesai kemudian pulang dan pecahlah tangis Aryana saat berpelukan dengan ke 2 anaknya, tahun ini adalah tahun ke 3 kali suaminya tidak bisa berhari raya di rumah.
"Kita sarapan lontong ksukaan Papa yukk...." ajak Aryana pada anaknya
"Cinta gak mau makan Mahh..." jawab Cinta
"Cinta kesel sama Papa, Benci sama Papa napa gak milih lebaran sama kita." cerocos Cinta ketus
"Eiiits..... Gak boleh marah dong khan Papa nyari nafkah buat kita, kemarn udah janji sama Mama kalau mau mendoakan Papa biar selamat dalam Kerja." bujuk Aryana..
"Kali ini Mama akan ajak kalian kerumah Bude, kalau tahun lalu kita di rumah aja sebab dek Love masih kecil mama gak bisa bawa mobil sayangg.....," Aryana mengelus pipi anaknya yng memerah hendak nangis.
Mendengar akan pergi segeralah mereka bertiga sarapan dan berkema. Cinta agak genit nyobain baju baju dan akhirnya memilih baju yang di belikan Papanya katanya
"Kangen sama Papa, tapi hapenya Papa gak aktif, pakai baju ini ya Mah.. Gak usah tanya Papa?" tanya Cinta
"Iya.." sambil memuji anaknya cantik
****
Perlahan Aryana mengemudikan mobil menuju Pondok Labu rumah kakak Aryana. Jalanan agak sepi namun Aryana tetap tidak mau ngebut takut terjadi hal yg tidak diinginkan meskipun celoteh ke duaanaknya mencibir
"Mama bawa mobil kayak jalannya siput ya dek.." tanyya Cinta ke Love
"Iya.. Beda sama Papa yang wuzzzzz kenceng".. Jawab love
******
Aryana cuma geleng geleng kepala mendengarnya. Seampainya di ruamh kaka Aryana mereka bersalaman dan ngobrol ngalor ngidul. Kemudiann pulang. Dan esoknya Aryana di rumah saja gak berani mengemudikan mobil keluar Jakarta untuk mudik.
Hari raya ke 4 masih pagi ada tlp dari suaminya
"hallo..."
"Hallo Papa dimana sekarang, berhari hari Mama gak bsa ngubungi Papa?"
"khan udah di sms Papa berlayar, sekarag di terminal mau pulang, mama repot gak sekarang?"
"Enggak repot, Mama Jemput ya tunggu sepuluh menit" tanpa minta persetujuan Aryana menutup telepon dan bergegas menuju garasi sambil membawa kedua anakya menjemput Suami Tercinta.
******
sesampainya di rumah aryana meminta suaminya mandi dan dia menyiapakn baju bersih kemudian barulah duduk di ruang santai bersalamn. Di depan anaknya Aryana mengucapkan mohon maaf pada suaminya
"Papa mohon maafkan Mama jika selama ini mama meLakukan tindakan yang tidak berkenan di hati papa." Aryana terbata
"sama sama istriku, Maafkan keslahan Papa juga yg tidak bisa amenemani mama setiap hari" Tino merengkuh Istrinya dan mendekap erat, mereka berempat sangat harmonis berpelukan melepas rindu.
Penantian memang menjemukan namun akan terbayar jika yang di tunggu hadir di depan mata. yang terpenting adalah mau di tunggu dan mau kembali mendatangi.
Summer, August 2013
For my Capt