Pertama, Perasaan keagungan orang dengan kelainan ini sering kali memiliki penilaian yang sangat tinggi terhadap dirinya sendiri, merasa lebih unggul dan lebih baik dibandingkan orang lain. Kedua, kurangnya empati, mereka cenderung kurang empati terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain. Mereka mungkin kesulitan memahami atau memedulikan perasaan orang lain.
Ketiga, orang dengan gangguan narsistik sering kali mencari pengakuan, pujian, dan perhatian terus-menerus dari orang lain. Mereka ingin dianggap istimewa. Keempat, mempunyai sikap somatik mereka cenderung sangat peduli dengan penampilan dan citra mereka, dan mereka mungkin terobsesi dengan kesuksesan, kecantikan, atau prestise sosial.
Kelima, manipulator mereka sering memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuan mereka dan bisa menjadi manipulatif dalam hubungan interpersonal. Keenam, memiliki kesulitan dalam hubungan gangguan kepribadian narsistik dapat mengganggu hubungan sosial dan profesional karena sering kali menampilkan sikap yang merugikan orang lain.
Ketujuh, kehancuran emosional di balik citranya yang kuat, mereka sering kali merasa rapuh dan mudah tersinggung, meski tidak selalu menunjukkannya dengan jelas. Penting untuk diingat bahwa gangguan kepribadian narsistik merupakan penyakit serius yang memerlukan penanganan profesional jika seseorang mengidapnya. Terapi psikologis, seperti terapi perilaku kognitif atau terapi perilaku dialektis, dapat membantu penderita gangguan ini mengatasi masalahnya dan mengembangkan keterampilan sosial yang lebih sehat.