Mohon tunggu...
KOMENTAR
Analisis

Religiusitas dalam Meningkatkan Resiliensi Penyintas Bencana Gempa Bumi

29 Desember 2024   08:00 Diperbarui: 29 Desember 2024   07:13 19 0
Bencana alam adalah peristiwa yang tidak terduga dan di luar kendali manusia, dengan dampak yang signifikan pada aspek pribadi, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan hidup (Tremblay et al., 2006; Goldmann & Galea; Townshend et al., 2015). Salah satu bencana alam adalah gempa bumi yang dapat merusak infrastruktur fisik secara masif dan menimbulkan dampak psikologis mendalam bagi penyintas, seperti meningkatkan risiko gangguan stres pascatrauma (PTSD) di kalangan penyintas (Tremblay et al., 2006; Goldmann & Galea; Townshend et al., 2015; Green & Lindy, 1994). Dalam menghadapi situasi ini, resiliensi menjadi kemampuan penting untuk membantu penyintas memulihkan diri dan kembali melanjutkan hidupnya. Salah satu faktor yang memperkuat resiliensi adalah religiusitas. Dalam esai ini, penulis berpendapat bahwa religiusitas memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan resiliensi penyintas gempa bumi. Religiusitas memiliki relevansi kuat dalam masyarakat Indonesia yang sarat dengan nilai-nilai religius, terutama sebagai sumber dukungan emosional dan spiritual yang membantu penyintas mengatasi trauma dan memulihkan stabilitas hidupnya. Dengan karakter masyarakat yang secara tradisional mengandalkan keyakinan spiritual sebagai mekanisme adaptasi, penting untuk mengkaji kontribusi religiusitas dalam meningkatkan resiliensi penyintas gempa bumi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun