Mohon tunggu...
KOMENTAR
Vox Pop

Antara Gus Dur dan Morsi

31 Juli 2013   14:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:47 662 1

Kicauan media mengawali bulan Juli 2013 marak memberitakan kekacauan yang terjadi di Mesir. Bentrok antara pendukung dan anti Morsi mengakibatkan tanah Kairo berdarah-darah. Puluhan bahkan ratusan masa pendukung maupun anti morsi meninggal dan terluka.

Media live Mesir menayangkan bentrok saling lempar dikedua belah pihak. Pengerahan masa dari kelompok pendukung Morsi (Ikhwanul Muslimin) menyikapi secara damai tolak kudeta militer atas Presiden Morsi. Seperti yang diungkapkan media online wartanews.com, (25/7), Mohamed Badie, meminta pendukung Morsi tumpah ke jalan untuk menuntut kebebasan dan legitimasi atas kepemimpinannya.

Di Indonesia, ada getir kekhawatiran. Ribuan saudara kandung, saudara sebangsa yang tengah menimba pengetahuan dinegeri itu bersama para pekerja Indonesia membuat jantung berdebar. Keluarga menanti kembalinya sang mahasiswa baik di Al-Azhar yang sedang menyelesaikan studi maupun pojok lainnya di mesir untuk kembali ke Indonesia. Bahkan keresahan ini bukan untuk saudara-saudara kandung maupun sebangsa setanah air saja, namun sebagai sesama manusia di dunia. Nilai-nilai kehidupan didunia ini wajib untuk di hargai masing-masing individu. Bahwa nilai kehidupan sebagai manusia ini sangatlah berharga, yah, berharaga! Atas nama kemanusiaan hentikan konflik kepentingan ini menuju kedamaian persaudaraan.

Kekuasan yang relatif singkat, Presiden Morsi, serupa tapi 'tak sama. Gus Dur menjadi Presiden, cukup singkat, 1999-2001. Kekurangan dan kelebihan selama pemerintahan Gusdur cukup menarik. Namun, jika ini benar-benar-benar, Gus Dur sangat mulia. Menurut sumber KBGD, Sejarah mencatat; Saat Gus Dur dilengserkan dari kursi Presiden, Gus Nuril sesepuh KBGD yang juga Panglima Berani Mati sudah mengepung Istana dengan pasukan berani mati. Jumlahnya ratusan ribu. Siap melawan kezaliman tentara yang jadi alat-alat para musuh Gus Dur untuk melengserkannya. Saat yang paling mendebarkan terjadi. Moncong senjata siap membidik oleh pasukan yang hanya bersenjata ala kadarnya. Kecintaan mereka terhadap Gus Dur yang membuat mereka rela mati karena tidak terima pemimpinnya di kuyo-kuyo.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun