Dunia digital memang kini seolah 'bersatu' menjadi sesuatu yang empiris dalam kehidupan. Empiris yang saya maksud di sini dalam ruang literasi dan akademis. Kasus Afi yang 'diduga' mengopi atau 'memplagiat' status/posting orang lain menjadi viral. Perdebatan dengan argumen data timeline, komentar, dll menjadi variabel indikator thesis. Jika Afi tidak bersalah, kenapa ada variabel lain? Sengkarut thesis ini pun menjadi parathesis. Thesis yang dianggap valid berada di antara atau di tengah-tengah. Sebuah thesis yang gamang, cinding, bahkan abu-abu.
KEMBALI KE ARTIKEL