Sepertinya 'perang' antar moda transportasi
online dan konvensional urung selesai. Tahun lalu saya membahas gesekan taksi konvensional dan
online disini. Namun, sepertinya belum ada respons dan solusi serius dari pihak terkait menyoal ini. Apa yang terjadi di masyarakat adalah kolektivisme sopir angkot yang salah tempat. Ditambah mental pejabat yang sudah lama dipraktikkan mereka. Menjadikan ojek
online pilihan kaum milenial, dan akhirnya non-milenial.
KEMBALI KE ARTIKEL