Putri saya yang berusia 3 tahun saat ini sudah 'agak' malas membereskan mainannya. Ledakan kosakata yang ia miliki, membuatnya pintar membuat alasan. Ditambah, teman sepermainan yang juga malas membereskan mainan membuat putri saya ogah-ogahan. Dengan alasan karena temannya juga main tapi temannya pulang, lalu ia pilih tidak mau membereskan. Ada sekali waktu ia malas membereskan mainannya karena capek. Capek bukan ia kelelahan, namun karena kelamaan bermain. Lama kelamaan, saya sebagai orangtua juga agak senewen melihat rumah acak-acakan. Ancaman membuang mainannya pun saya lakukan. Karena saya sudah beberapa kali diperingatkan, maka pernah sekali waktu saya benar buang mainannya. Ancaman bukanlah hal yang baik. Dan saya akui itu.
KEMBALI KE ARTIKEL