Desir angin malam semakin menusuk. Aku tetap menunggu kekasihku disini. Ya, tepat di perempatan ini ku tunggu ia. Hampir tiap malam ia ku tunggu. Masih ingat bagaimana ia bilang cinta saat menaiki motornya. Dan di perempatan ini kekasihku menurunkanku. Untuk lalu ia memperkosaku. Lalu membekapku sampai habis nafas di ujung leherku. Wahai kekasihku, aku masih menunggumu. Walau disini aku menangis. Dimana dirimu?
KEMBALI KE ARTIKEL