Banyak orang, bahkan saya sendiri, mungkin aneh membaca judul '
Harta, Tahta dan Perempuan'. Kebanyakan dari kita akan langsung menyandingkan kata 'Wanita' setelah 'Harta dan Tahta'. Karena toh sudah menjadi konvensi bersama dan demi keserasian rima ' a-a-a' maka 'Wanita' tepat dirasa. Sebuah konsensus yang secara tidak sadar menjadi peng-iyaan bersama untuk istilah tersebut. Atau demi estetika rima, kata 'Wanita' akan lebih klop. Namun tidak dengan kata 'Perempuan'. Yang secara konsensus tidak umum dan secara ritmik mengganggu estetika rima.
KEMBALI KE ARTIKEL