Sebuah fenomena tahunan seusai Lebaran, ‘serbuan’ orang kampong terjadi di kota-kota besar. Mungkin diksi ‘kampung’ terlalu kasar bagi sebagian orang. Eufemismenya pun dibuat menjadi ‘kaum pendatang‘ atau ‘kaum urban’. Toh esensinya sama saja. Secara tidak sadar pun, kalau sudah sampai kota besar dan tinggal di Jakarta, embel-embel orang kampung beringsut hilang. Nada bicara dan logat kampung pun hilang. Dahulu bilang
aku dan
kamu. Kalau sudah di Jakarta diganti dengan
lho dan
gue.
KEMBALI KE ARTIKEL