Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Netralitas Muhammadiyah Dinodai, Din Syamsudin Tolak Meng (Amien)i

28 Mei 2014   05:23 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:02 577 5
[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="(ilustrasi: rimanews.com)"][/caption] Sekiranya publik sudah tidak asing dengan 'manuver' bapak 'Reformasi', Amien Rais (AR). Kiprah dan kontribusi politiknya mulai hambar terasa sekarang. Bahkan banyak yang anggap ia adalah macan yang baru turun gunung, lalu lapar akan mangsa. Semua dicaplok. Semua dimangsa. Seorang tokoh elit PAN dengan corak kental Muhammadiyah. Ketokohannya dalam Muhammadiyah saya yakin tidak dapat dibantah. Seiring Reformasi terburai, Muhammadiyah pun menelurkan 'anak kandungnya', Partai Amanat Nasional. Mencoba berkiprah di bidang selain Kesehatan dan Pendidikan Agama, PAN menjadi anak yang kini mandiri. Ia kini adalah parpol nasional relijius semata. Walau bayang dan 'drive' dari Muhammadiyah masih terasa. Dan AR adalah sesepuh yang juga menjadi sosok panutan warga Muhammadiyah. Entah apa yang sebenarnya terjadi dalam jenak AR. Kini ia begitu ambisius mendukung Prabowo-Hatta. Coba dulu ia menengok statementnya soal Prabowo semasa Reformasi dulu. Jika pelanggar HAM harus dijatuhi hukuman. Dan dengan jelas disebut nama Prabowo oleh AR sekitar 16 tahun lalu. Kini ia malah melihat Prabowo serupa sosok Bung Karnoa. Andai saja ia ingat atau Prabowo ingat, bisa saja ada gesekan yang dipolitisasi. (Selengkapnya, artikel bung Gatot di sini) Kini, AR seolah akan membangkang dengan Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin (DS). Seolah pula mengobral janji, AR berseloroh bahwa 85% warga Muhammadiyah akan mendukung Prabowo-Hatta. Sebagai Ketua Majelis Pertimbangan DPP PAN, AR kini hendak menolak pernyataan DS bahwa warga Muhammadiyah akan memilih netral dalam Pilpres 2014 nanti. Serupa anak yang menodong ayahnya, PAN kini menodong Muhammadiyah. Menodong dengan sesepuh Muhammadiyah sendiri, AR agar si ayah, Muhammadiyah, untuk menyerahkan pengikutnya. Bisakah disebut makar?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun