Hantaman bertubi yang aku terima sudah tak lagi kurasakan. Hanya bisa kubaui seperti bensin menyelimuti tubuhku. Aku hampir tidak bisa bernafas. Hidungku sudah penuh darah. Nafasku bercampir darah yang masuk ke tenggorok. Antara sadar dan tidak sadar, orang-orang di sekitar terus berteriak "Bakar! Bakar!" Saat telingaku sudah kelu dan sulit mendengar. Tubuhku mulai menghangat. Ku rasakan perih luar biasa. Aku hanya bisa merintih dengan mulut yang sudah hancur dihantam dan diinjak banyak orang. Terpejam, aku hanya meregang merasakan api membakar tubuhku.
KEMBALI KE ARTIKEL