Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Pahlawan Vs. Pengkhianat

11 Mei 2011   23:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:49 136 0
Kini hampir semua hal tidak lagi merujuk kepada hakikat. Tidak mengacu kepada inti makna dari suatu kata atau ungkapan. Semua kita seolah berhak menafsirkan sesuatu berdasarkan perspektif, kebutuhan dan kepentingan. Tafsiran yang tak jarang konyol, seenak perut (bukan otak unggul) sendiri. "Aku yang berkuasa kini, aku yang memutuskan, akulah kebenaran, kalian mau apa?". Seakan-akan tak ada lagi yang bisa digunakan sebagai acuan bersama. Pedoman yang berlaku umum bagi sesama manusia,  bangsa, komunitas, keluarga ataupun diri pribadi. Sistem nilai menjadi rancu, nilai-nilai luhurpun dikorup. Korupsi tidak hanya sebatas harta benda dan uang tapi telah mengikis nilai-nilai hakiki kebenaran  moral, pikiran bahkan jiwa mulia manusia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun