Merunut peristiwa tersebut, menggelitik dibenak saya, apakah ini memang musibah ataukah suatu konspirasi besar untuk menjatuhkan Maskapai Penerbangan Malaysia (MAS)? Mengutip dari sumber yang saya baca (Tribun Pontianak, 2014), "Malaysia Airlines adalah maskapai yang sangat besar dan memiliki reputasi yang sangat baik di dunia pernebangan. Malaysia Airlines adalah salah satu dari enam maskapai di dunia yang mendapat penghargaan bintang 5 dari Skytrax". Dan, apakah ini suatu kebetulan ataukah yang lainnya, dimana pesawat tersebut memiliki jenis yang sama yaitu Boeing 777-200.
Kembali jatuhnya pesawat MAS dalam kurun empat bulan setelah hilangnya pesawat MAS MH370 bisa menjadi awal dari keruntuhan maskapai terbesar milik pemerintah Malaysia tersebut. Hal ini dipercaya oleh Capt Sardjono Jhony, mantan Dirut PT Merpati Nusantara Airlines, Jumat (18/7/2014). "Apapun penyebabnya, saya melihat ini bisa jadi akhir dari Malaysian Airlines. Berbisnis normal saja semua Airlines sedang bermasalah, apalagi ditimpa kemalangan beruntun seperti ini, MH 370 masih misteri, sekarang MH17," kata Jhony (Tribunnews, 2014).
"Sedikit goncangan yang terjadi disuatu maskapai bakal berpengaruh terhadap maskapai tersebut. Kalau kena goncangan sedikit saja berpengaruh, apalagi ditimpa accident berturut-turut dengan korban jiwa yang tidak sedikit. Pasti ada pertanyaan besar terhadap level of safety and security si maskapai," ujarnya.
"Dia juga menyebutkan, setelah kejadian hilangnya MH370 yang tidak jelas hingga sekarang yang juga mengorbankan ratusan penumpang dan jatuhnya pesawat ini, Malaysia Airlines tidak lagi memiliki waktu untuk memperbaiki nama baik mereka. "Keburu 'kecemplung' dalam kesulitan keuangan," jelas Jhony.
Musibah ataukah ada suatu konspirasi besar untuk saling menjatuhkan diantara kompetitors, ataukah suatu kepentingan politik, patut untuk dielaborasi (diteliti) lebih lanjut.
Sumber:
- TRIBUNnews.com – Jum, 18 Jul 2014
- ______________ - Sabtu, 19 Juli 2014