Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Dewi Sartika; Sosok Kartini yang Terlupakan

21 April 2013   14:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:51 252 0
Semua mengenang Kartini, tapi tidak banyak yang mengingat Dewi Sartika. Inisiasinya untuk merintis Sakola Kautamaan Istri telah berhasil membelajarkan perempuan-perempuan pribumi, khususnya perempuan di tanah Pasundan. Saat itu, mereka dibekali pendidikan menjahit, merenda, dan keterampilan perempuan lainnya. Dewi Sartika terlahir di tengah keluarga priyai. Passion-nya dalam pendidikan sudah ia tunjukkan sejak kecil dengan membagi teknik baca tulis kepada anak-anak pembantu di rumah pamannya yang ia tinggali. Berkat Dewi Sartika, anak-anak dari kalangan rakyat kecil mampu membaca dan menulis.

Jasa-jasa besar memang kerap kali ditorehkan oleh orang-orang berintelektual raksasa. Kartini dan Dewi Sartika, mereka hanyalah segelintir perempuan yang berhasil meretas sistem adat masyarakat feodal yang pada saat itu tertanam stigma yang kuat dalam pikiran masyarakat bahwa pendidikan hanyalah milik kaum laki-laki. Terlepas dari pengaruh faham Feminisme atau tidak, keberhasilannya dalam merintis sekolah-sekolah perempuan telah menjadi gerbang bagi perempuan untuk memperoleh hak-hak mereka, terutama pendidikan. Tapi jangan sampai kesempatan ini disalahkaprahkan sebagai sarana pengeksploitasi perempuan--hingga perempuan sudah tidak ingat lagi akan batasan-batasan dan kodratnya sebagai perempuan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun