Di trotoar Basuki Rahmat, sepotong hati dicorat-coret
dengan cat semprot merah muda. Siapa tahu, mungkin
itu pesan dari seseorang yang pernah kita kenal,
tapi lupa namanya. Ingat lavender kering di novel bekas
di kios pinggir stasiun, kalimatnya seperti bisikan:
"Dunia ini abu-abu, tapi kadang jadi bening,
kecil seperti air mata." Kau berhenti sejenak,
melihat seorang ibu melintasi jalan, gelang-gelangnya
menyala seperti sisa sore di langit timur.
KEMBALI KE ARTIKEL