Di bawah naungan pohon itu, aku berdiri tanpa alasan yang jelas. Langit seperti halaman kosong, awan-awan menggariskan sajak mereka sendiri, dan aku hanya menyanyikan suara yang lupa pada makna. Kebahagiaan, katanya, tersembunyi di sela-sela: meja makan, pistol yang belum ditembakkan, atau mungkin doa yang tertahan di tenggorokan.
KEMBALI KE ARTIKEL