Ternyata bagimu pria itu hanya secuil bajingan yang menajiskan perjalanan cintamu, disaat kau tertawa bahagia, percayakah ia menangis terduduk dengan mata terpejam, membuang wajahnya ketika kau menatap kearah dia berada, ia bertahan mencoba menahan luka dari ratusan duka yang menyayat-nyayat, pria yang pertama kau lihat dengan setelan a'la aktivis jalanan berkaca mata bulat a'la John Lennon, yang kau kira dirinya sekuat kilat yang menyambar-nyambar, hingga kini kau takut padanya merusak hubunganmu dengannya yang baru itu.
Pria yang kau permainkan dengan janji-janji, dan mimpi-mimpi yang tak jelas dari mana kau tiba-tiba datang menyeretnya kedalam kehidupanmu namun kau memaksanya keluar, membuangnya ketempat dimana kau tak akan lagi perlu padanya, menyerahkannya pada segerombolan anjing kelaparan agar ia mati ditelan dan dilumat mentah-mentah.