Peringatan hari jadi Jogjakarta, mengingatkan saya pada keelokan Jogja sebagai barometer budaya Jawa. Hari ini merupakan sebuah momentumyang tepat guna mereorientasi kembali keistimewaan Jogjakarta sebagai salah satu bagian dari NKRI.
RUUK DIY yang masih menjadi polemik seakan terabaikan dengan adanya berbagai kemeriahan yang mewarnai HUT Ngayogyakarta Hadiningrat. Pesona budaya seakan genit memikat para warga Jogja maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Berhati Nyaman ini. Jogja begitu berseri menatap hari ini untuk menyapa pelosok negeri dengan elok rupawan. Jogja seakan menari dengan iringan musik nan anggun hingga “celoteh” para wakil rakyat tak lagi terngiang.
Keistimewaan Jogja bukan hanya ada pada pola pemerintahan dan penetapan seorang peimpin, tapi lebih dari itu, Keistimewaan Jogja yang dulu disampaikan Sri Sultan Hamngkubuwono IX merupakan refleksi dari keberpihakan Jogja pada NKRI dan jiwa monarkhi Keraton Ngayogyakarta. Keistimewaan itu mengilhami masyarakat Jogja untuk menjunjug jiwa yang merdeka, dengan ragam ekpresi karya cipta, rasa, dan karsa….
Bagi saya, apapun yang akan disepakati nanti, Jogja akan tetap ISTIMEWA…