Pura-pura Lupa Seorang Nenek Lampir
Dulu sekali, Ibuku pernah mengikuti dua arisan bulanan secara pararel dengan seorang bandar yang berdandan seperti nenek lampir. Maksud hati menabung, ibuku berniat mengambilnya paling akhir agar dapat utuh. Dengan anggota 40-50 orang per grup diperkirakan 2-3 tahun baru selesai. Sedikit demi sedikit hasil jualan nasi uduk dikumpulkan dengan rajin dan tepat waktu disetor ke bandar. Saat gilirannya hendak menarik arisan yang terakhir, alangkah terkejutnya ibuku karena ia telah ditipu habis-habisan. Arisan sudah bubar sejak kapan-kapan.